Ojek Pangkalan Keluhkan Renovasi Stasiun Tanah Abang

Ojek Pangkalan Keluhkan Renovasi Stasiun Tanah Abang

Wilda Nufus - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 18:09 WIB
Lokasi ojek pangkalan di Stasiun Tanah Abang.
Foto: Wilda Nufus/detikcom
Jakarta -

Sejumlah ojek pangkalan (opang) mengeluh terkait renovasi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mereka mengungkapkan berbagai alasan perihal fasilitas yang dinilai sempit untuk mengais rezeki sehari-hari.

Seorang tukang ojek pangkalan, Coki Sinulingga (50), mengutarakan keluh kesahnya. Lokasi tempat mangkal hanya sepanjang kurang-lebih 8 meter atau hanya muat sekitar 20 sepeda motor. Sementara itu, menurut Coki, ada sekitar 300 pengojek pangkalan di Tanah Abang.

"Keluhannya kita sebagai ojek pangkalan itu fasilitas (lokasi mangkal) kita cuma segini, bisa lihat kan fasilitasnya segitu. Fasilitas kita sudah paling di depan ada ojek pangkalan ya kan tapi selalu kita nggak diperhatikan gitu," kata Coki kepada wartawan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2020).

"Kalau dikumpulin sekitar 300-an (pengojek), ini karena belum stabil, mereka ada kegiatan lain dia. Istilahnya, bantuin bininya di rumah," ujar Coki.

Di samping itu, Coki menyebut tidak ada fasilitas tempat ibadah seperti musala untuk para tukang ojek, yang mayoritas beragama Islam. Ia mengatakan musala hanya ada di dalam stasiun dan perlu menggunakan kartu agar bisa masuk stasiun.

"Kami ini kan mayoritas umat Islam. Kalau bisa, dikasih fasilitaslah, ibarat kata musala buat ibadah. Orang tidak mungkin kan masuk, nge-tap dulu dong, orang kan keluar lupa ya kalau tidak bayar," ucapnya.

Coki meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih menaruh perhatian kepada ojek pangkalan. Hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk terwujudnya rasa keadilan bagi ojek pangkalan.

"Saran saya, satu, kalau bisa, diperhatikan ojek pangkalan. Saya fair saja nih, Kak, selama ada COVID-19 ini, kita tidak pernah diperhatikan," ujarnya.



Coki mengatakan di masa pandemi virus Corona ini, ia hanya mendapatkan Rp 15 ribu per hari. Ia mengklaim bantuan terhadap para ojek pangkalan belum pernah diterima dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Masalah diberi sembako atau apa, kecuali bantuan presiden setiap RT. Kalau di sini belum pernah turun. Pendapatan Rp 15 ribu sehari, kita menangis," akunya.

Senada dengan Coki, tukang ojek pangkalan lainnya yang bernama Firman (34) menginginkan fasilitas untuk pangkalan ojek diperbesar kembali. Selain itu, Firman mengeluhkan minimnya tempat sampah.



"Pangkalan ini digedein lagi dah karena kan banyak ojek pangkalan, kalau pagi maksudnya buat ojek pangkalan tempatnya, fasilitasi diperbesar dah biar pada ini biar masuk semua ke dalam itu motor-motor. Yang kedua, tempat sampah," ucapnya.

Selain itu, ia meminta agar fasilitas toilet diadakan di sekitar pangkalan. Dengan begitu, kata Firman, akan terlihat kebersihan di sekitar area stasiun.

"Sama WC umum. Kalau bisa ada WC umum buat pangkalan ojek. Kalau Jakarta bersih, enak kan dilihatnya," imbuh Firman.

Kendati demikian, Firman melihat renovasi Stasiun Tanah Abang sudah bagus dan menjadi lebih tertib. Namun, kata Firman, ada baiknya pangkalan ojek yang berada tepat di samping stasiun diperhatikan.

"Jadi tidak muat, diperbesar lagi dah atau pindah ke atas. Ada bagusnya juga dilihat, jadi tertib. Cuma lebih bagus lagi ojek pangkalan digedein lagi," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads