.webp)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan menggelar rapat koordinasi nasional membahas kesiapan pesantren dan satuan pendidikan keagamaan berbasis asrama dalam penerapan new normal. Rakornas akan dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ketua KPAI Susanto menjelaskan, saat ini banyak orang tua yang khawatir akan keselamatan anaknya jika dalam waktu dekat santri kembali ke pesantren lantaran kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia belum berakhir. KPAI menerima banyak aduan tersebut.
 Ketua KPAI Dr Susanto MA (Foto: Dokumentasi 20detik) |
"Kegiatan dimaksud akan dilaksanakan secara virtual, pada hari Kamis, 11 Juni 2020 pukul 12.30-16.00 WIB dan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Susanto dalam keterangan tertulis, Kamis (11/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak juga video 'Ikatan Dokter Anak Sarankan Sekolah Ditutup Sampai Desember 2020':
Rakornas mengundang para kepala kantor wilayah Kementerian Agama seluruh Indonesia dan perwakilan pengasuh pondok pesantren seluruh Indonesia. Dijelaskan Susanto, ada 3 tujuan dilaksanakannya rakornas, yaitu:
1. Menyamakan persepsi dan komitmen akan pentingnya upaya sinergis mengoptimalkan pencegahan dan jaminan keselamatan santri dari keterpaparan dan dampak dari COVID-19.
2. Mengidentifikasi masalah, kendala dan hambatan pondok pesantren dan satuan pendidikan keagamaan berbasis asrama dalam persiapan penerapan New Normal.
3. Merumuskan solusi strategis dan rekomendasi perlindungan santri/siswa dari kerentanan terpapar dan terdampak COVID-19 di Pesantren dan satuan pendidikan keagamaan berbasis asrama.
Wapres Ma'ruf sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah sedang menggodok protokol kesehatan agar para murid bisa kembali berkegiatan di pesantren dan sekolah. Ma'ruf ingin kegiatan di pesantren tetap berjalan, namun tidak menjadi pusat penularan virus Corona.
 Wapres Ma'ruf Amin. (Foto: dok. Setwapres) |
"Ini nanti akan kita rumuskan supaya benar-benar sebelum masuk sudah steril, sudah masuk kemudian mereka sudah aman," ujar Ma'ruf, Senin (8/6).
