Komisi III DPR mengapresiasi respons Kapolri Jenderal Idham Azis yang menerbitkan telegram menyikapi maraknya kejadian jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona yang dijemput paksa oleh warga. Terbitnya telegram itu dinilai sebagai tindakan sigap dari Kapolri.
"Memang seperti yang kita ketahui, telah terjadi insiden pengambilan paksa atas jenazah pasien yang PDP Corona oleh keluarganya. Terkait hal ini, Kapolri Idham Azis sudah bertindak cepat dengan menerbitkan telegram yang mengatur terkait protokol pemakaman tersebut," kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni dalam keterangannya, Rabu (10/6/2020).
Sahroni berharap telegram Kapolri itu bisa membuat masyarakat tenang dalam pengurusan jenazah keluarganya di masa pandemi virus Corona ini. Politikus NasDem itu mendukung kebijakan Kapolri yang sigap dalam merespons kejadian ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri mendukung kebijakan dari Kapolri yang cepat dan sigap dalam menanggapi fenomena pemakaman ini. Hal ini tentunya diharapkan bisa menjawab keresahan warga yang baru saja kehilangan anggota keluarganya karena Corona, maupun masyarakat pada umumnya," ujarnya.
Sahroni meminta masyarakat mengikuti prosedur pemakaman jenazah sesuai protokol yang berlaku. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menolak jenazah pasien COVID-19 dimakamkan di daerahnya.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk jangan menolak jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan di daerahnya. Dalam masa-masa sulit seperti ini, akan jauh lebih baik jika kita saling membantu dan menunjukkan kepedulian antara satu sama lain," tuturnya.