Layanan ojek online kembali diperbolehkan mengangkut penumpang di Jakarta, setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 Tahun 2020 tentang PSBB masa transisi. Merespons kebijakan tersebut, Gojek menerapkan sejumlah protokol keamanan pada layanan GoRide.
Salah satunya, Gojek menguji coba penerapan sekat pelindung pada mitra driver GoRide, mulai Rabu (10/6/2020). Sekat pelindung tersebut menjadi pemisah antara pengemudi dan penumpang. Bentuknya berupa plastik bening yang dipasangkan pada lis besi berbentuk seperti tameng. Benda tersebut dikenakan seperti tas ransel oleh mitra driver GoRide.
SVP Transport Marketing Gojek Monita Moerdani mengatakan, tameng pelindung tersebut masih dalam tahap uji coba untuk dievaluasi efektivitasnya. Pihak Gojek, kata dia, akan menerima masukan dari mitra pengemudi maupun penumpang ihwal penggunaan sekat pelindung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat kami sangat penting sebelum kami jadikan standar baru yang kami implementasikan untuk servis kami, kami ingin memastikan kalau itu memang solusi yang tepat. Sekat pelindung itu akan kami cek ke konsumen mitra driver untuk dapat insight, apakah ini menang sudah yang paling aman, secara desain, secara teknologi, secara bahan. Supaya nanti ketika kami scale up ini sudah merupakan solusi yang optimal," kata Monita dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/6/2020).
Di tahap awal, Monita memaparkan, sekat pelindung diaplikasikan oleh ratusan mitra driver GoRide di beberapa wilayah. Jika dianggap efektif dalam perlindungan mitra driver dan penumpang, alat tersebut akan disediakan secara massal untuk para mitra GoRide di seluruh wilayah operasional Gojek di Indonesia.
"Jadi ada ratusan jumlah sekat (pelindung GoRide,red) yang mulai kita roll out. Kita coba di beberapa kota utama kita," jelas Monita.
Ia menegaskan, proses uji coba merupakan tahapan penting sebelum sekat pelindung diaplikasikan pada mitra GoRide. Gojek memastikan inovasi yang tersebut bisa tepat guna dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengemudi dan penumpang.
"Kami gak mau melakukan ini secara terburu buru kami sagat mendepankan bagaimana kami bisa mendapatkan solusi dan inovasi yang paling tepat yang memang berfungsi seperti seharusnya contohnya hari ini kita uji coba sekat pelindung untuk GoRide," jelas Monita.
Sebelumnya, Gojek sudah memasangkan sekat pelindung pada armada Gocar. Alat tersebut telah dinyatakan lolos uji dan selanjutnya akan dipasangkan di armada mitra pengemudi GoCar.
"Sekarang kita lagi proses untuk scale up sejumlah 15 ribu di 16 kota utama," ujar Monita.
Selain menyiapkan sekat pelindung, selama masa pandemi COVID-19, Gojek membuat sejumlah protokol pencegahan COVID-19. Di antaranya, yaitu mendirikan Posko Aman Gojek yang melayani pengecekan suhu tubuh mitra pengemudi, disinfeksi kendaraan, serta mendistribusikan paket kesehatan untuk mitra driver.
(mul/ega)