Kemlu Dalami Kasus 2 WNI ABK yang Lompat dari Kapal China di Selat Malaka

Kemlu Dalami Kasus 2 WNI ABK yang Lompat dari Kapal China di Selat Malaka

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 15:21 WIB
Dua WNI ABK Kapal Cina Nekat Terjun di Laut Karena Tak Tahan Diekspolitasi
Dua WNI ABK kapal China nekat terjun ke laut karena tak tahan diekspolitasi. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tengah mendalami perihal dua WNI ABK yang nekat terjun di Selat Malaka dari kapal berbendera China tempat mereka bekerja. Kemlu telah berkoordinasi dengan Polri untuk mengusut kasus ini.

"Kami masih melakukan pendalaman kasus ini lebih lanjut bekerja sama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia," kata Direktur PWNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha saat press briefing secara virtual, Rabu (10/6/2020).

Judha menuturkan dua WNI tersebut merupakan warga Pematangsiantar, Sumatera Utara, dan Sumbawa, NTB. Keduanya nekat melompat dan kabur karena tak tahan dieksploitasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dapat kami konfirmasi benar bahwa terdapat dua ABK kita yang salah satunya berasal dari Pematangsiantar, yang satunya lagi dari Sumbawa, yang memutuskan melompat dari kapal yang berbendera RRT Fu Lu Qing Yuan Yu 901," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Simak video 'Ngaku Tak Tahan Dieksploitasi, 2 WNI Lompat dari Kapal China':

Judha menuturkan kedua ABK itu melompat dan ditemukan oleh nelayan Indonesia pada Sabtu (6/6). Nelayan tersebut kemudian melaporkan kedua WNI ABK ke Polsek Tebing Karimun.

"Lalu kedua ABK tersebut pada 6 Juni 2020 ditemukan oleh nelayan dari Indonesia dan langsung dilaporkan kepada Polsek Tebing Karimun," tuturnya.

Judha menyampaikan kedua ABK itu kini telah berada di Polsek Tebing Karimun dalam keadaan sehat. Saat ini Kemlu bekerja sama dengan polisi sedang melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

"Mereka saat ini telah berada di kantor Polsek Tebing Karimun. Kondisinya sehat," ujarnya.

Untuk diketahui, dua WNI ABK itu berinisial AJ (30) dan R (22). Kedua ABK nekat terjun ke laut setelah menyadari kapal Fu Lu Qing Yuan Yu memasuki wilayah perairan Indonesia.

"Selama di atas kapal bekerja, lalu terjadi kekerasan, dan istirahat serta makan tidak cukup, sehingga para pekerja asal Indonesia yang ada di atas itu tidak betah bekerja," kata Direktur Polisi Air (Dirpolair) Polda Kepri Kombes GR Gultom saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (6/6).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads