"Narkoba ini saya kira salah satu hal yang harus menjadi perhatian dan Presiden Jokowi pun sudah setiap rapat kabinet menaruh perhatian, bagaimana anggaran rehabilitasinya, bagaimana penguatan-penguatan mengenai kelembagaan BNN ini, bagaimana membangun sinergi karena ini sudah merasuk ke seluruh lapisan masyarakat, elemen masyarakat tanpa memandang usianya apa, profesinya apa, baik menyangkut sabu sampai ganja sampai obat-obatan lainnya," kata Tjahjo, Rabu (10/6/2020).
Hal ini disampaikan Tjahjo setelah berkunjung ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta. Tjahjo menekankan pengawasan terhadap narkoba tidak boleh kendur.
"Jangan sampai kendur ini. Kalau sampai kendur, saya kira ini ancaman. Saya kira ini tugas dan fungsi penguatan kelembagaan, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi sama-sama mengoptimalkan database yang dipunyai oleh BNN," ujar Tjahjo.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNN Heru Winarko mengatakan akan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan terkait pemberantasan narkoba. Ia menyebut akan mengerahkan TNI-Polri untuk membantu jalannya proses pengungkapan narkoba di Indonesia.
"Ya ini kita coba menyiapkan semua itu, pada prinsipnya kita bisa bukan hanya dengan BNN tapi kita bisa dengan kita bisa berdayakan semua, termasuk dengan kepolisian, dengan TNI kemarin Kepolisian bisa ungkap. Itu kita sama-sama semua saling kerjasama kita bisa mencegah dan bisa memberantas narkoba masuk ke Indonesia," kata Heru.
(dkp/dkp)