Jokowi: Kita Harus Adaptasi dengan COVID, tapi Bukan Menyerah Apalagi Kalah

Jokowi: Kita Harus Adaptasi dengan COVID, tapi Bukan Menyerah Apalagi Kalah

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 12:05 WIB
Presiden Jokowi mengecek persiapan new normal di stasiun MRT dan Summarecon Mall Bekasi
Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh masyarakat bisa beradaptasi dengan pandemi virus Corona (COVID-19). Jokowi menegaskan adaptasi kebiasaan baru bukan berarti bangsa Indonesia menyerah.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berkunjung ke kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Jokowi awalnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim gugus tugas dari tingkat nasional hingga desa.

"Tapi juga harus saya ingatkan bahwa tugas besar kita belum berakhir, ancaman COVID masih ada, kondisi masih dinamis, ada daerah yang kasus barunya turun tapi juga ada daerah yang kasus barunya meningkat, ada juga daerah yang sudah nihil," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengingatkan kerja penanganan COVID-19 belum selesai. Dia berharap tak ada gelombang kedua penularan Corona.

"Perlu saya ingatkan jangan sampai terjadi gelombang kedua, second wave, jangan sampai terjadi lonjakan yang ingin saya ingatkan kepada kita semua," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Simak video 'Jokowi Ajak Berdamai dengan Corona, JK: Istilahnya Kurang Pas':

Dia menuturkan kondisi pandemi Corona ini akan terjadi sampai vaksin ditemukan. Karena itu, menurut Jokowi, bangsa Indonesia harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru.

"Situasi seperti ini akan kita hadapi terus sampai vaksin bisa ditemukan, dan bisa kita pergunakan secara efektif. Karena kalau vaksinnya sudah ketemu itu masih ada uji klinis, uji lapangan, kemudian juga masih ada harus produksi yang memerlukan waktu," kata Jokowi.

"Oleh sebab itu, kita harus beradaptasi dengan COVID, adaptasi kebiasaan baru, dan beradaptasi itu bukan berarti menyerah, apalagi kalah, ndak. Tapi kita harus mulai dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan sehingga masyarakat produktif tapi juga aman dari penularan COVID," imbuh Jokowi.

Jokowi mengingatkan tatanan normal baru ini harus dilakukan dengan hati-hati. Dia juga meminta data-data dari lapangan terus diperhatikan.

"Dan tatanan baru tersebut harus dilakukan dengan hati-hati merujuk pada data-data dan fakta-fakta lapangan seperti tadi disampaikan oleh dokter Dewi, datanya kita sekarang komplet itu semuanya dan saya minta nanti kalau data-data sudah sebagus itu setiap hari diberikan peringatan kepada daerah-daerah yang kasusnya tertinggi atau kasusnya meningkat atau kematiannya tertinggi sehingga semua daerah memiliki kewaspadaan yang sama dalam penanganan di lapangan," ucap Jokowi.

Halaman 2 dari 2
(knv/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads