Doni Monardo Lapor ke Jokowi: 1 Dokter Paru Harus Layani 130 Ribu Warga

Doni Monardo Lapor ke Jokowi: 1 Dokter Paru Harus Layani 130 Ribu Warga

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 11:56 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo (YouTube BNPB)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo (Tangkapan layar dari Kanal YouTube BNPB)
Jakarta -

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai perkembangan penanganan virus corona baru (COVID-19) di Indonesia. Menurut Doni, penanganan saat ini tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan.

"Mengingat kalau kita hanya mengandalkan kesehatan semata, kekuatan kita terbatas, dokter paru yang ada di negara kita jumlahnya kurang dari 2 ribu orang, artinya 1 orang dokter paru harus melayani lebih dari 130 ribu warga negara kita, sehingga kami titikberatkan pada upaya pencegahan," ujar Doni di hadapan Jokowi saat bertandang ke Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020).

Untuk itulah Doni menekankan kekuatan bangsa berupa gotong royong untuk penanganan COVID-19. Doni pun memaparkan ihwal upaya pencegahan COVID-19 yang akan dilakukan dari pusat hingga daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu hal lagi yang menjadi ujung tombak kita adalah rantai komando Bapak Presiden dari pemerintah pusat, Bapak Presiden, sampai ke tingkat RT/RW, Bapak Presiden, untuk bisa melakukan perubahan perilaku," ujar Doni.

"Kalau kita mampu mengubah perilaku masyarakat maka upaya kita pencegahan adalah langkah yang terbaik. Kalau toh memang ada yang sakit sebagaimana disampaikan Bapak Menteri Kesehatan ke Bapak Presiden hanya untuk masyarakat yang sakit berat dan kritis saja. Kemudian targetnya adalah masyarakat yang sehat harus tetap kita pertahankan sehat selalu, yang kurang sehat menjadi sehat, dan yang sakit sebagaimana Bapak Presiden perintahkan harus bisa kita obati sampai sembuh," imbuh Doni.

ADVERTISEMENT

Doni pun mengatakan tim gugus tugas dari pusat hingga daerah akan bekerja sesuai dengan tahapan. Dia menekankan soal arahan Jokowi tentang kehati-hatian.

"Oleh karenanya, tahapan-tahapan ini Bapak Presiden harus kita lakukan secara hati-hati, setiap rapat kabinet terbatas Bapak Presiden selalu menekankan kehati-hatian, nah langkah-langkah inilah yang kami lakukan secara paralel," kata Doni.

"Karena apa? Karena ternyata jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan juga semakin banyak, jadi kami mencoba untuk merangkum, merumuskan sebuah program sehingga paralel agar tidak terpapar COVID tetapi juga tidak terpapar PHK," sambungnya.

(dhn/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads