Kondisi dua warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) berbendera China yang nekat melompat untuk kabur sudah mulai membaik setelah mengalami syok. Keduanya akan dimintai keterangan hari ini.
"Korbannya mungkin hari ini kita minta keterangan. Karena kan kemarin syok itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Arie Dharmanto kepada detikcom, Selasa (9/6/2020).
"Iya (kondisi psikologis membaik), bisa diminta keterangan hari ini," imbuhnya.
Korban juga sudah menyebutkan nama pelaku yang diduga mensponsori pembuatan dokumen palsu. Polda Kepri juga berkoordinasi dengan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Polda Jawa Tengah (Jateng) dalam mengungkap sindikat ini.
"Sudah menyebutkan nama pelaku yang sponsori pembuatan dokumen yang diduga palsu. kita lagi koordinasi, kita pagi ini berangkat ke Jakarta Bareskrim. Kita koordinasi sama Polda NTB, sama Polda Jateng karena satu rangkaian sindikat ini," ujarnya.
Sebelumnya, dua WNI ABK berbendera China disebut masih syok berat. Keduanya diketahui lompat dari kapal itu dan terjun di Selat Malaka.
"Perkembangan sampai sekarang kita masih mintai keterangan korban dikarenakan masih syok berat dan masih dalam konseling," ujar Dirreskrimum Polda Kepri Kombes Arie Dharmanto kepada detikcom, Selasa (9/6).
"Kita belum maksimal mintai keterangan," imbuh Arie.