Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) akan menutup salah satu swalayan di Kota Semarang pada Selasa, 9 Juni 2020 karena terkonfirmasi terdapat kasus positif COVID-19 dari hasil swab test. Namun Hendi belum menyebutkan secara detail swalayan yang dimaksud.
"Ada satu swalayan yang akan kita tutup besok, saya belum bisa menyebutkan namanya, tapi dalam rapat tadi saya putuskan, kalau yang bersangkutan pengunjungnya ada positif, kemudian tidak mau menutup, besok segera tutup paksa. Saya sampaikan dalam rapat, jangan sampai kemudian pemikiran kok berat sebelah," ujar Hendi dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).
Ia menegaskan tetap menjaga komitmen dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Semarang. Sehingga, tidak ada alasan untuk condong ke pihak manapun dalam mengambil kebijakan. Selain itu, Ia juga mengatakan akan terus melakukan tes massal COVID-19 pada sejumlah keramaian di Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dari hasil tes massal yang dilakukan, maka kinerja Pemerintah Kota Semarang untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 akan semakin tepat. Oleh karena itu, Hendi mengatakan tes massal perlu terus dilakukan, meski kemudian grafik penderita positif COVID-19 di Kota Semarang melonjak dan ada klaster-klaster baru.
"Strategi PKM jilid 2 kemudian dan kita teruskan di jilid 3 adalah melakukan swab secara massal. Masuk mal, masuk pasar, anak muda nongkrong di mana kita swab, ada juga ormas, ada PKK, ada Pemkot," jelasnya.
Hendi berharap, bila ditemukan klaster-klaster baru, akan mempermudah melakukan sekat-sekat untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Dengan penderita COVID-19 terdeteksi lebih awal, maka tingkat kesembuhannya juga akan lebih besar. Karena kalau diidentifikasinya telat, umumnya kalau sakit dulu, demam dulu, virusnya masuk ke paru-paru, susah penyembuhannya," pungkasnya.
(mul/mpr)