Dilantik Jadi Ketua KAFH Unsoed, Sesjen MPR Beri Pesan New Normal

Dilantik Jadi Ketua KAFH Unsoed, Sesjen MPR Beri Pesan New Normal

Abu Ubaidillah - detikNews
Minggu, 07 Jun 2020 20:01 WIB
Sesjen MPR Maruf Cahyono
Foto: istimewa-Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono
Jakarta -

Pada Selasa (2/6/2020), para alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang terhimpun dalam Keluarga Alumni Fakultas Hukum (KAFH) Universitas Jenderal Soedirman menggelar acara Halal Bihalal Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Acara itu sekaligus Pelantikan Pengurus KAFH Universitas Jenderal Soedirman Masa Bakti Tahun 2020-2025 sejak pukul 19.00 - 23.00 WIB melalui video conference.

Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono dikukuhkan sebagai Ketua KAFH Universitas Jenderal Soedirman Masa Bakti 2020-2025 oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ade Maman Suherman MSc. Hadir pula dalam video conference tersebut Rektor Universitas Jenderal Soedirman Prof. Dr. Ir. Suwarto MS, Ketua Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman, Astera Primanto Bhakti, serta tokoh dan alumni lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Ade Maman Suherman, atas berkenannya mengukuhkan kepengurusan KAFH Universitas Jenderal Soedirman. Bapak Ade Maman juga keluarga alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Jumat (7/6/2020).

Sebelumnya, Ma'ruf terpilih sebagai Ketua KAFH Universitas Jenderal Soedirman secara aklamasi pada forum tertinggi di kalangan KAFH Universitas Jenderal Soedirman, yakni Musyawarah Nasional Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman pada 21 Februari 2020 silam bertempat di Hotel Java Heritage, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

Ma'ruf akan didampingi oleh Wakil Ketua Umum Suwardi, Sekretaris Jenderal Imarotun Noor Hayati M, Wakil Sekretaris Jenderal Tedi Sudrajat, Bendahara Umum Sri Wahyuni, Wakil Bendahara Umum Ivada Widiastuti, pengurus lainnya yang terdiri dari 11 departemen dan 23 bidang, serta dewan penasehat dan dewan ahli.

Duduk sebagai Dewan Penasehat adalah, Wahyu Prasetyo Wibowo SH MH, H. Priyo Anggoro Budi Rahardjo SH MSi, Achmad Mulyono SH, Asep Maryono SH, dan Tony Adhitya SH. Sedang sebagai Dewan Ahli adalah Prof. Dr. Hibnu Nugroho SH MH, Prof. Dr. Muhammad Fauzan SH MHum, Agung Widyantoro SH MH, Dr. Angkasa SH M Hum, Dr. Rahmat Triyono SH MHum, Dr. Abdul Kholik SH MSi, dan Tulus Abadi SH.

Menurut Ma'ruf, kepengurusan yang ada pada masa bakti ini merupakan wadah yang lengkap dan dengan ini diharapkan semua alumni KAFH Universitas Jenderal Soedirman bisa berekspresi serta beraktualisasi dalam bidang apapun karena semua alumni disebut memiliki kesempatan, kemauan, dan kemampuan untuk mengambil peran dan kontribusinya kepada almamater, masyarakat, bangsa, dan negara.

"Saya yakin aktualisasi diri adalah salah satu kebutuhan manusia yang akan mencari tempatnya. Insha Allah ke depan akan semakin semarak, menjadi tempat yang indah untuk bercengkrama, bersilaturahmi," tutupnya.

Ma'ruf juga mengakui bahwa wadah yang ada sebagai ruang untuk melewati usia menuju senja sehingga harus dimanfaatkan untuk beribadah, bersilaturahmi, serta melakukan hal-hal yang baik untuk membawa kebahagiaan. Perbedaan pemikiran dan pandangan yang ada di antara alumni disebut sebagai warna-warni taman sari yang membuat taman sari itu semakin indah dan asri. Dia juga berharap agar taman sari bisa membawa hikmah yang baik sehingga keluarga alumni bisa menghadapi persoalan apapun dengan bijak.

"Perbedaan apapun di antara alumni menunjukan bahwa kita kaya ide dan pemikiran. Nada dan irama jika kita harmonisasikan tentulah menjadi lagu cinta yang indah dan menentramkan hati," sambungnya.

Selain itu, Ma'ruf optimis bahwa dirinya bisa menjalankan amanah dari seluruh alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Menurutnya, organisasi keluarga alumni yang disahkan sesungguhnya adalah miniatur sekaligus potret harapan bagi semua alumni fakultas hukum sekaligus sebagai wadah aktualisasi peran yang didedikasikan untuk sesama alumni, almamater fakultas hukum, masyarakat, bangsa, dan negara.

"Meyakini bahwa kita mampu membawa biduk keluarga ini dalam satu ikatan silaturahmi yang semakin indah dan harmonis. Bersama-sama almamater kampus merah tercinta fakultas hukum dan Universitas Jenderal Soedirman umumnya, berkontribusi secara nyata dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujarnya.

Ma'ruf juga mengajak seluruh yang hadir pada video conference tersebut untuk melangkan bersama, membawa KAFH mewujudkan impian dan diharapkan semua jangan pantang menyerah karena semua adalah laskar Soedirman. Menurutnya, meski mendapat latihan jasmani yang sehebat-hebatnya, hal itu tidak akan berguna jika memiliki sifat menyerah. Kepandaian yang tinggi juga tidak berguna bila orang tersebut memiliki sifat menyerah.

Pesan ini kemudian dikaitkan dengan pandemi COVID-19 di mana pandemi COVID-19 menuntut semua pihak untuk tidak menyerah. Menurut Ma'ruf, betapapun kerasnya angin, kuatnya badai, semua harus mampu sampai tujuan. Ia pun menyinggung soal masa new normal yang disebutnya sebagai siasat keniscayaan. Keniscayaan bagi umat manusia untuk selalu menyesuaikan dengan alam dan lingkungan, maksudnya ialah agar mampu beradaptasi dengan cepat dan tepat dalam perubahan yang terjadi.

Ia mengutip pendapat ilmuwan biologi, Charles Darwin yang termaktub dalam buku The origin of species bahwa "it is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change" (yang mampu bertahan hidup bukanlah ia yang kuat, bukan pula yang memiliki kecerdasan tinggi, melainkan seseorang yang paling responsif terhadap perubahan).

"Sebagai insan juris, seyogyanya kita menjadi barisan yang paling mudah untuk melakukan adaptasi di tengah kondisi new normal seperti sekarang ini. Bagaimana tidak, tingkat fleksibilitas kaum juris di tengah-tengah masyarakat menjadi yang paling tinggi dibandingkan profesi yang berasal dari cabang-cabang ilmu lain," sambungnya.

Dipaparkan oleh Ma'ruf, menurutnya ilmu hukum tak akan mampu merambat di ruang hamba, melainkan perlu sebuah instrumen yang tepat untuk mengekspresikan, merefleksikan, serta mengimplementasikan keilmuan pada kaum juris yang tidak lain adalah masyarakat itu sendiri. Ia mengatakan, untuk bisa beradaptasi dalam kondisi apapun, termasuk new normal, semua tergantung pribadi masing-masing.

Ma'ruf juga mengatakan bahwa masyarakat harus bersyukur karena menjadi bagian dari bangsa Indonesia karena memiliki landasan nilai, moralitas, dan haluan kebangsaan yang jelas serta visioner sebagai bekal mengabdi pada berbagai perubahan, yakni Pancasila yang dikatakan sebagai ideologi yang bekerja dan hidup.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads