Tak Tahan Dieksploitasi, 2 WNI ABK di Kapal China Terjun ke Selat Malaka

Tak Tahan Dieksploitasi, 2 WNI ABK di Kapal China Terjun ke Selat Malaka

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 06 Jun 2020 20:23 WIB
Dua WNI ABK Kapal Cina Nekat Terjun di Laut Karena Tak Tahan Diekspolitasi
Dua WNI ABK kapal China terjun di laut karena tak tahan diekspolitasi. (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Dua warga negara Indonesia (WNI), AJ (30) dan R (22), nekat melompat dari kapal berbendera China, Fu Lu Qing Yuan Yu. Keduanya merupakan ABK yang tak tahan dengan perlakuan tak manusiawi atasannya di kapal tersebut.

"Selama di atas kapal bekerja, lalu terjadi kekerasan dan istirahat, serta makan tidak cukup, sehingga para pekerja asal Indonesia yang ada di atas itu tidak betah bekerja," kata Direktur Polisi Air (Dirpolair) Polda Kepri Kombes GR Gultom saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (6/6/2020).

Kedua ABK nekat terjun ke laut setelah menyadari kapal Fu Lu Qing Yuan Yu memasuki wilayah perairan Indonesia. Mereka ditemukan oleh nelayan binaan Ditpolair Polda Kepri di perairan Pulau Karimun Anak pada dini hari tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya melompat dari kapal saat melintas di wilayah Selat Malaka. Mereka lalu dievakuasi nelayan yang mendengar suara orang minta tolong.

"Saat kapal memasuki wilayah perairan Indonesia, tepatnya di perairan Selat Malaka, kedua korban berniat untuk terjun dengan menggunakan life jacket. Sekira pukul 03.00 WIB, saksi mendengarkan suara teriakan 'tolong... tolong...'. Setelah itu saksi mendengar kembali suara orang juga minta tolong," jelas Gultom.

ADVERTISEMENT

Tonton juga 'Polri Ungkap Kronologi Perdagangan WNI ABK Korban Perbudakan di Kapal China':

[Gambas:Video 20detik]

"Lalu saksi langsung menghidupkan mesin pompong dan berjalan mengikuti arah, mencari-cari asal suara, dan menjumpai dua orang yang sedang mengapung dengan menggunakan pelampung," sambung dia.

Gultom menerangkan kedua korban dalam kondisi lemah saat dievakuasi oleh nelayan. Kedua korban kemudian langsung dibawa ke pelabuhan rakyat di Kabupaten Karimun.

"Nelayan yang menolong atas nama Tengku Azahar (35) menghubungi kepolisian dari Polsek Tebing dan Satuan Polairud Polres Karimun," terang Gultom.

Kepada polisi, korban mengaku mengapung di laut sejak malam hari sebelum mereka ditemukan. "Mereka mengapung dari pukul 20.00 WIB (5 Juni 2020)," imbuh Gultom.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads