Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Tambahan 993 Kasus Corona di RI 6 Juni

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Tambahan 993 Kasus Corona di RI 6 Juni

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 06 Jun 2020 16:48 WIB
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Jubir pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan kasus virus Corona. (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus virus Corona di Indonesia. Ada penambahan 993 kasus baru, yang merupakan rekor tertinggi sejauh ini. Berikut ini pernyataan lengkapnya.

"Dari hasil tersebut kita dapatkan kasus konfirmasi COVID-19 yang positif sebanyak 993 orang, sehingga totalnya menjadi 30.514 orang," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam jumpa pers yang disiarkan langsung kanal YouTube BNPB, Sabtu (6/6/2020).

Sedangkan yang meninggal dunia, lanjut Yuri, mencapai 1.801 orang dan 9.907 orang sembuh. Penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia ini juga bisa dilihat di situs covid19.go.id. Data ini diperbarui setiap harinya dengan cut off data pukul 12.00 WIB.


Selain itu, Yuri mengimbau masyarakat memaklumi kondisi ini karena vaksin belum ditemukan. Dia mengajak masyarakat memulai tatanan hidup yang baru.

"Saudara-saudara, saat ini kita harus mulai memaklumi vaksin yang kita harapkan, dan seluruh dunia harapkan untuk bisa kita dapatkan masih belum menemukan titik terang," ujar Yuri.

Tonton juga 'Rekor! Kasus Baru Corona Bertambah 993, Tembus 30.514 Positif':

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video 20detik]



Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto per 6 Juni 2020:

Saudara-saudara, selamat sore, pada hari ini kami kembali akan melakukan update terkait dengan kinerja yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang terintegrasi dari pusat sampai ke daerah. Yang datanya kita update pada pukul 12.00 WIB.

Saudara-saudara, saat ini kita harus mulai memaklumi vaksin yang kita harapkan, dan seluruh dunia harapkan untuk bisa kita dapatkan masih belum menemukan titik terang. Kita masih belum pasti vaksin ini bisa diproduksi secara massal, bisa digunakan dan kemungkinan bisa dijadikan standar untuk seluruh dia. Untuk bisa digunakan untuk kekebalan semua sehingga kita tidak khawatir terinfeksi COVID-19. Kondisi ini menjadi harapan yang ditunggu oleh negara di seluruh dunia. Karena itu, mari sambil kita menunggu kepastian ini, kita harus bisa mengubah perilaku kita. Karena bukan hanya vaksin satu-satunya cara agar kita tidak terinfeksi oleh COVID-19. Beberapa kali kami mengingatkan bahwa COVID-19 ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Yang ditularkan dari orang sakit, kepada orang lain yang rentan tertular.

Melalui mekanisme penularan droplet. Karena virus ini adalah virus saluran infeksi saluran pernafasan. Oleh karena itu, pada orang sakit, kita pasti mendapatkan virus ini di sepanjang dinding saluran pernapasan. Mulai rongga hidung, mulut, tenggorokan, sampai ke paru-paru. Dan ini akan keluar manakala orang itu batuk, bersin, atau berbicara. Yang menyebar melalui droplet-nya.

Data yang kita miliki, penyebaran droplet ini bisa hingga 1 meter. Oleh karena itu, siapa pun yang berada pada posisi kurang dari 1 meter dan rentan tertular karena tidak terlindungi kemungkinan besar tertular. Di samping ini, droplet ini bisa menyebar dan menempel pada benda di sekitar yang sakit. Inilah apabila secara tidak sengaja tersentuh orang lain, maka akan terjadi perpindahan virus ini dari benda ke tangannya. Dan manakala tangan yang sudah tercemar ini menyentuh wajah, hidung, mulut dan mata, sangat memungkinkan untuk terjadinya penularan. Inilah yang harus kita pahami tentang penyakit ini.



Oleh karena itu, mari kita mengubah cara hidup kita, untuk lebih sehat, lebih aman agar bisa terhindar dari kemungkinan penularan. Sudah barang tentu mari kita menjaga jarak, setidaknya lebih dari 1,5 meter atau sekitar 2 meter. Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di sekitar kita siapa yang sakit, siapa yang tidak. Karena dari data yang kita himpun hampir 80 persen orang yang membawa virus ini tidak mempunyai gejala apa pun. Tidak memiliki keluhan apa pun, sehingga yang bersangkutan merasa sehat. Dan dia merasa tidak membawa virus dan baik-baik saja.

Inilah yang menjadi risiko penularan terbesar. Jadi oleh karena itulah menjaga jarak jadi suatu yang sekarang harus menjadi kebiasaan kita. Kita harus melindungi diri kita dengan menggunakan masker dan sudah seharusnya semua orang manakala ada di luar rumah menggunakan masker, karena ini adalah risiko yang bisa kita kendalikan. Apabila kita ada orang tak dikenal di sekitar kita.

Langkah berikutnya yang jadi kebiasaan kita adalah mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Karena kita ketahui virus ini dindingnya terbuat dari struktur lemah yang mudah sekali hancur manakala terkena detergen. Oleh karena itu, kebiasaan mencuci tangan menjadi penting. Inilah kebiasaan-kebiasaan yang mulai kita lakukan mulai sekarang. Dari diri sendiri kita, dari keluarga kita, dari lingkungan kita. Biasakan menjaga jarak dengan siapa pun secara fisik.

Agar kita terhindar dari kemungkinan tertular, biasakan menggunakan masker. Menggunakan masker dengan benar yang bisa menutup saluran pernapasan kita, baik hidung maupun mulut. Kita ingatkan keluarga kita yang tidak menggunakan masker atau menggunakan masker dengan cara yang tidak benar. Misalnya menutup mulut saja, tetapi hidungnya tidak. Ini menjadi penting yang harus kita edukasikan secara terus-menerus. Kemudian biasakan mencuci tangan. Inilah cara-cara yang harus kita terapkan untuk kita aman dari kemungkinan tertular COVID-19. Kebiasaan ini bukan hanya kita gunakan pada saat di rumah, di sekitar rumah, tapi di mana pun. Di lingkungan kita bekerja, di lingkungan kita belajar, di tempat-tempat umum. Di pasar dan di mana-mana.



Oleh karena itu, dengan cara seperti ini kita akan tetap aman. Karena tugas bersama ini adalah menjaga kita tetap aman dan produktif. Karena, kalau tidak, kita tidak pernah tahu kapan vaksin yang memberikan kekebalan ini bisa ditemukan dan digunakan sebagai standar dunia. Oleh karena itu, Saudara-saudara sekalian, inilah yang akan mengubah paradigma baru kita, inilah yang akan mengubah kebiasaan kita. Inilah yang harus kita adaptasikan dengan kebiasaan-kebiasaan baru.

Kita harus sehat, itu kuncinya. Karena tidak mungkin, bila kita tidak sehat, kita akan bisa produktif. Oleh karena itu, kita bersama-sama mengutamakan untuk sehat. Karena itu, membutuhkan perubahan pada perilaku kita, perubahan pada pemahaman kita. Jaga jarak, gunakan masker, rajin mencuci tangan, kemudian, jaga imunitas kita. Kemudian penuhi gizi kita secara seimbang. Kemudian lakukan aktivitas bekerja maupun berolahraga dengan seimbang. Karena ini adalah upaya untuk meningkatkan imunitas kita. Di samping itu, hindari kecemasan yang tidak perlu. Hindari ketakutan terhadap virus ini karena rasa tidak tahu. Saudara-saudara inilah yang harus kita lakukan secara bersama-sama terus menerus sepanjang waktu. Perubahan paradigma, perubahan yang baru ini akan sangat menguntungkan kita. Karena kita tidak akan hanya aman dari COVID-19, kebiasaan mencuci tangan juga bisa melindungi kita dari infeksi saluran pencernaan.

Kebiasaan menggunakan masker akan melindungi kita dari kemungkinan terkena infeksi saluran pernafasan yang lainnya. Oleh karena itu, mari kita mulai sekarang mulai dari keluarga melaksanakan beradaptasi dengan tatanan yang baru.

Saudara-saudara, sampai pada hari ini kami sudah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 13.950 spesimen baik yang kita lakukan real time PCR maupun dengan tes cepat molekuler. Total yang sudah kita periksa sampai hari ini adalah 394.084 spesimen. Dari hasil tersebut kita dapatkan kasus konfirmasi COVID-19 yang positif sebanyak 993 orang sehingga totalnya menjadi 30.514 orang.

Kalau lihat lebih detil lagi hari ini, kita dapatkan dari pemeriksaan di Jawa Timur. Sebanyak 286 kasus meskipun di saat yang sama Jawa Timur melaporkan kasus sembuh 154 kasus. Kemudian DKI Jakarta 104. Dan DKI Jakarta dari kajian yang kita dapatkan sebagian dari hasil tracing yang dilaksanakan secara agresif ditambah lagi dengan pekerja migran Indonesia yang masuk melalui Soekarno-Hatta. Hari melaporkan 85 sembuh untuk DKI Jakarta. Kemudian Papua 87 orang, Sulut 79 orang, Sumut 68 orang. Ini adalah jumlah yang tertinggi. Sementara itu ada provinsi yang melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Bahkan beberapa di antaranya tidak ada penambahan kasus. Jumlah kasus sembuh juga menggembirakan.

Sebagai contoh di Banten ada 36 kasus baru dan 41 sembuh. Kemudian juga Kalbar ada 15 sembuh, sementara kasus baru 10 orang. Kaltim 10 orang kasus baru, tapi dilaporkan sembuh 22 orang. Termasuk kepulauan Riau hari ini menambah 4 kasus baru tapi ada 12 kasus yang sudah sembuh. Demikian juga Kalimantan Utara, 1 kasus baru 12 sembuh. Bengkulu tidak ada penambahan kasus dan 10 orang sembuh. Oleh karena itu, angka sembuh yang kita akumulasikan adalah 464 orang sehingga totalnya menjadi 9.907 orang.

Meninggal 31 orang, sehingga total ada 1.801 orang. Sudah 421 kabupaten/kota yang terdampak dari 34 provinsi.



Saudara-saudara, kita masih melakukan pemantauan terhadap 46.571 orang dan pengawasan terhadap 13.347 orang. Saudara-saudara, pada hari ini kita telah melakukan koordinasi. Salah satunya setiap hari Senin gugus tugas akan melaporkan kembali kajian terhadap status daerah di Tanah Air berbasis pada perhitungan yang dilakukan di kabupaten/kota. Dari data ini kita bisa mengetahui daerah yang belum terdampak COVID-19 dan kemudian daerah yang berisiko ringan, berisiko sedang, dan berisiko tinggi dari COVID-19. Ini penting bagi kita, karena strategi salah satu kebijakan yang harus dilakukan bersama-sama adalah bagaimana yang berisiko tinggi bisa kita turunkan menjadi sedang. Bagaimana yang sedang bisa kita turunkan menjadi yang ringan. Karena inilah yang bisa kita jadikan panduan untuk kembali lagi kita mengatur segi atau bidang produktif yang bisa kita lakukan. Tapi, sekali lagi, basis yang mendasar adalah bagaimana kita aman oleh COVID-19. Oleh karena itu, kita mengubah untuk beradaptasi dengan cara kehidupan kita, dengan rajin mencuci tangan, dengan menggunakan masker saat ke luar rumah. Juga berpikir untuk lebih banyak lagi untuk mempertimbangkan manfaat keluar rumah itu lebih banyak risiko yang kita hadapi.

Kemudian menjaga jarak karena kebiasaan inilah yang harus menjadi kebiasaan kita yang kaitan dengan menjaga dari COVID-19.

Ikuti terus perkembangan yang kita berikan, baik melalui Covid19.go.di atau silakan ada akun media sosial @LawanCovid19. Ada beberapa call center yang bisa dihubungi, baik di Halo Kemkes 119 maupun kita bisa mengakses aplikasi online lainnya. TVRI dan RRI akan secara rutin memberitakan ini. Demikian juga stasiun TV swasta dan radio yang lain. Saudara-saudara, kita harus bisa menjadi pahlawan untuk keluarga kita. Mari kita lindungi keluarga kita, agar kita bisa melindungi keluarga kita dan bangsa kita. Kita pasti bisa, Indonesia pasti bisa. Sekian dan terima kasih.

Halaman 2 dari 3
(rdp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads