Dua pria, SA (32) dan SI (34), bersembunyi di dalam truk yang ditutupi terpal saat tiba di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Keduanya merupakan kernet truk yang hendak menghindari cek kesehatan dan mengakali aturan pembatasan kapasitas penumpang dalam kendaraan.
"Tim Satuan Tugas Pengamanan Pergerakan Orang Pelabuhan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar berhasil menggagalkan modus penyelundupan orang di ASDP Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (5/6)," kata Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (6/6/2020).
"Berhasil mengamankan dua orang yang berusaha melewati pemeriksaan petugas dengan modus bersembunyi di dalam bak truk dengan ditutupi terpal," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketut menjelaskan awalnya satpam ASDP Pelabuhan Gilimanuk menginformasikan ada dua unit truk warna hijau bermuatan kaca yang dicurigai menyelundupkan orang untuk menghindari pemeriksaan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus Corona (COVID-19). Dantim Satgas Pam Mayor Laut (PM) Bondan Kejawan dan personelnya kemudian memberhentikan truk yang dimaksud.
"Pada saat kedua truk keluar dari pintu 2 (area LCM), personel Satgas Pam langsung memberhentikan dan melakukan penggeledahan. Terbukti, dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan terhadap dua unit truk tersebut, ditemukan di tiap-tiap truk satu orang yang bersembunyi di dalam bak truk yang ditutupi terpal," jelas Ketut.
Tonton juga 'Ini Pesan Pemerintah dalam Menyambut Kehidupan Normal Baru':
Mereka lalu dibawa ke pos pengamanan, lanjut Ketut, untuk diperiksa dokumen-dokumennya. Ketut menjelaskan kedua sopir truk, GA (30) dan AM (28), mengaku dari Malang bersama dua kernet yang bersembunyi di bak.
"Yang bersangkutan mengatakan, karena jumlah orang lebih, seharusnya satu mobil barang berisi 1 sopir dan 1 kernet tetapi ini berisi tiga orang. Agar bisa masuk Bali, dia melakukan modus dengan menyembunyikan satu orang kernet," ujarnya.
![]() |
"Satu orang kernetnya tersebut tidak ada surat keterangan sehat dan hasil rapid test. Dantim Satgas Pam mengambil sikap dengan memulangkan dua orang yang bersembunyi di dalam bak truk via KMP Dharma Rucitra dengan tetap diwajibkan membeli tiket," terang Ketut.
"Sedangkan sopir tetap bisa melanjutkan perjalanan, mengantar barang ke Denpasar dengan satu kernet di tiap-tiap truk karena surat jalan dan surat keterangan sehat mereka lengkap," imbuh dia.