Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam akun Instagram resminya menyampaikan akan ada fenomena astronomi yang dikenal dengan Strawberry Moon. Strawberry Moon akan terjadi tengah malam nanti.
Koordinator Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni menjelaskan Strawberry Moon merupakan fenomena bulan purnama biasa. Nama strawberry berasal dari istilah yang dibuat oleh orang-orang Eropa.
"Mungkin untuk klarifikasi, Strawberry Moon itu sebetulnya hanya bulan purnama biasa, kebetulan juga nanti jam 12 malam lewat itu ada gerhana penumbra. Terus, kalau namanya strawberry itu hanya istilah yang berkembang di negara Barat," kata Emanuel saat dihubungi, Jumat (5/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin sudah masuk summer (musim) kalau di negara kayak Amerika, Eropa, gitu-gitu jadi cuma istilah saja, bukan fenomena strawberry gitu," sambungnya.
Emanuel mengungkapkan Strawberry Moon juga bisa dikatakan sebagai gerhana bulan penumbra. Dikatakan Emanuel, orang-orang yang tinggal di daerah Eropa menyebut bulan Juni sebagai bulan strawberry.
"Kebetulan saja kalau bulan Juni itu disebut sebagai bulan strawberry gitu. Istilah saja. Sebetulnya hanya gerhana bulan penumbra," ungkapnya.
Emanuel menuturkan tidak ada spesifikasi daerah-daerah tertentu yang dapat melihat Strawberry Moon. Dia mengatakan semua daerah di Indonesia dapat melihat fenomena tersebut.
"Di mana-mana di Indonesia bisa (lihat Strawberry Moon). Nggak (daerah tertentu), di berbagai daerah (bisa lihat)," tuturnya.
Emanuel mengatakan secara umum gerhana bulan terjadi dua kali dalam satu tahun. Karena gerhana bulan kali ini terjadi pada bulan Juni, maka disebut dengan istilah Strawberry Moon.
"Kalau gerhana sih bisa setahun dua kali. Cuma kalau istilah strawberry itu jatuhnya di bulan Juni saja. Jadi cuma kebetulan saja namanya. Orang Barat kalau di bulan Juni mungkin disebut strawberry atau apa gitu, jadi ada istilah-istilah daerah gitu," ucapnya.