Masjid terbesar di Makassar, Masjid Al Markaz Al Islami kembali menggelar salat Jumat berjamaah setelah lebih 3 bulan ditiadakan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salat Jumat berjemaah digelar dengan syarat penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua Umum Yayasan Islamic Center (YIC) Al Markaz Al Islami, Basri Hasanuddin mengatakan keputusan mengaktifkan kembali salat berjemaah disepakati dalam rapat bersama pengurus YIC Al Markaz Al Islami, badan pengurus, dan badan takmir, Kamis (4/6/2020).
"Setelah melakukan kajian dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk Surat Edaran Dewan Masjid Indonesia dan juga koordinasi dengan Gugus Penanganan COVID-19 Sulsel, maka diputuskan mulai Jumat besok, Masjid Al-Markaz kembali memfasilitasi jemaah melakukan salat Jumat, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Menko Kesra era Presiden Gus Dur ini menjelaskan, protokol kesehatan yang harus dipatuhi setiap jemaah yakni wajib mengenakan masker, membawa sajadah sendiri, dan menjaga jarak dalam saf. Pihak Al Markaz juga akan membuat penanda jarak antara jamaah dalam saf sehingga tidak terjadi kontak fisik antar jemaah.
"Kami juga menyarankan setiap jemaah yang kembali ke rumah masing-masing agar langsung cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Kami mengharapkan kerja sama dari jemaah untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut," tambah Basri.
MUI DKI Perbolehkan Masjid Dibuka Lagi 5 Juni, Kecuali di Zona Merah:
Meski telah dibuka untuk umum, lanjut Basri, pengurus Masjid Al Markaz hanya membuka beberapa pintu akses masuk ke masjid, dengan menempatkan petugas di depan pintu untuk mengontrol jemaah yang datang.
Untuk pelaksanaan salat Jumat di masjid ini tidak menerapkan sistem bergiliran seperti di masjid kota lain. Kapasitas masjid di waktu normal mampu menampung sekitar 10 ribu jemaah.
"Karena ada aturan jaga jarak antar jemaah, maka untuk mengantisipasi melubernya jemaah, maka pengurus Al Markaz menyiapkan 3 lantai dan halaman masjid untuk menjadi tempat salat. Di semua area, jemaah wajib mengikuti protokol kesehatan yang sudah diatur secara ketat," pungkasnya.