Instruksi Lengkap Jokowi soal 1 Data dan Naikkan Target Uji Spesimen Corona

Instruksi Lengkap Jokowi soal 1 Data dan Naikkan Target Uji Spesimen Corona

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Jun 2020 10:34 WIB
Presiden Jokowi mengecek persiapan new normal di stasiun MRT dan Summarecon Mall Bekasi
Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Penularan virus corona baru (COVID-19) di dalam negeri masih menunjukkan kenaikan angka positif tiap harinya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk lebih mengintensifkan pelacakan kasus-kasus di lapangan.

"Saya minta untuk pelacakan secara agresif dilakukan lebih agresif lagi," kata Jokowi mengawali rapat terbatas (ratas) seperti disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/6/2020).

Namun Jokowi tidak ingin tata cara pelacakan dilakukan dengan cara biasanya. Penggunaan teknologi seperti di negara-negara lain diminta Jokowi untuk diterapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang kita lihat di negara-negara lain, misalnya di Selandia Baru mereka menggunakan digital diary, kemudian Korea Selatan juga mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik," imbuh Jokowi.

Selain itu, Jokowi menaikkan lagi target pemeriksaan spesimen Corona per harinya. Bila sebelumnya target yang ditetapkannya adalah 10 ribu per hari, kini Jokowi meminta target itu dinaikkan 2 kali lipat.

ADVERTISEMENT

"Saya kira saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10 ribu ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20 ribu per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," kata Jokowi.

Target 10 ribu Uji Spesimen Terlampaui, Jokowi: Berikutnya 20 Ribu/Hari:


Arahan lengkap Jokowi sila ditengok di halaman berikutnya >>>

Ratas pagi hari ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian kita semuanya, yang pertama yang berkaitan dengan satu data, seperti yang sudah saya sampaikan dalam ratas hari Selasa yang lalu bahwa manajemen untuk satu data ini sudah mulai diperbaiki sehingga kita nantinya bisa melaporkan secara real time dari laboratorium, dari Gugus Tugas yang ada di daerah-daerah sehingga dalam pengambilan keputusan, kebijakan bisa tepat dan akurat, untuk itu sekali lagi saya minta pintunya betul-betul hanya satu.

Kemudian yang kedua, saya ingin kita konsentrasi Gugus Tugas maupun Kementerian, TNI dan Polri, utamanya konsentrasi di 3 provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi yaitu di Jawa Timur, di Sulawesi Selatan, dan di Kalimantan Selatan. Tolong ini dijadikan perhatian khusus sehingga angka penyebarannya bisa kita tekan lebih turun lagi.

Kemudian yang ketiga, untuk pengujian spesimen. Saya kira saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10 ribu ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20 ribu per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana.

Dan yang ketiga sekali lagi saya minta untuk pelacakan secara agresif dilakukan lebih agresif lagi dengan menggunakan bantuan sistem teknologi komunikasi dan bukan dengan cara-cara konvensional lagi.

Seperti yang kita lihat di negara-negara lain, misalnya di Selandia Baru mereka menggunakan digital diary, kemudian Korea Selatan juga mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Terima kasih.

Halaman 2 dari 2
(dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads