Protokol Kesehatan Tempat Ibadah dari Kacamata JK yang Dirasa Lebih Mudah

Round-Up

Protokol Kesehatan Tempat Ibadah dari Kacamata JK yang Dirasa Lebih Mudah

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Jun 2020 07:29 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD. Saat ditemui awak media JK mengatakan saat ini Wiranto masih dalam penganan medis.
Foto: Jusuf Kalla (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah telah berancang-ancang menerapkan new normal di sejumlah daerah pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB) termasuk mengatur protokol kesehatan di tempat ibadah. Bagaimana pandangan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) terhadap protokol kesehatan di tempat ibadah?

JK menilai penerapan protokol kesehatan di tempat ibadah lebih mudah diatur dibandingkan pasar atau mal. JK bicara soal durasi warga menjalankan ibadah di tempat ibadah.

"Saya ingin sampaikan bahwa masjid lebih mudah diatur protokol kesehatannya dibanding tempat umum yang lain, kayak pasar, kayak mal, atau kayak apaan, tempat ibadah jauh lebih mudah. Dan tempat ibadah itu orang beribadah, kalau di masjid ya, paling setengah jam selesai. Jadi lebih mudah, dibanding kalau Anda pergi ke pasar, mal bisa berjam-jam, di kantor bisa lama," kata JK dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa (2/6/2020).



Terkait dibukanya kembali tempat ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan, DMI telah mengeluarkan edaran bernomor 104/PP-DMI/A/V/2020 tentang Edaran ke-III dan Jamaah dalam The New Normal. JK menekankan pentingnya menjaga kebersihan masjid dan penerapan protokol kesehatan yang ketat saat melakukan salat berjemaah di masjid.

"Semua penting tentu, bahwa diatur protokol kesehatannya, masjid selalu dibersihkan, jangan pakai karpet, yang pakai AC agar buka AC-nya, itu juga penting, AC jangan dihidupkan di masjid, jadi harus terbuka supaya udara itu terbuka," ujar JK.



"Apabila nanti sudah dibuka katakanlah PSBB di suatu daerah, juga daerah-daerah yang sudah dinyatakan bersih, itu masjid silakan kita buka dengan syarat protokol kesehatan yang ketat, ya seperti tadi itu ada tempat cuci tangan, pakai masker semua, bawa sajadah, kemudian jaga saf dengan baik, paling sedikit 1 meterlah," imbuhnya.

JK meminta semua jemaah mematuhi aturan protokol kesehatan tersebut. Menurutnya, aturan itu dibuat untuk melindungi keselamatan para jemaah di masjid.

"Ya tentu ini masjid lebih mudah karena ini juga agama itu harus mendahulukan keselamatan jemaah dan keselamatan orang. Ini kita bikin aturan demi keselamatan jemaah dan keselamatan keseluruhan," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


JK juga sempat berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kesiapan masjid di Ibu Kota menggelar salat Jumat. JK mengatakan Jokowi, Anies, dan DMI sepakat masjid untuk dibuka kembali.

"Yang paling aman dalam situasi ini justru di rumah ibadah. Berbeda dengan di mal atau di pasar mungkin Anda tidak bisa jaga jarak dengan betul. Tidak bisa cuci tangan setiap saat. Kemudian di masjid itu paling lama setengah jam salat Jumat, apalagi kita minta diperpendek. Itu kenapa Bapak Presiden dan Gubernur (DKI Jakarta) dengan DMI sepakat untuk mulai Jumat ini masjid buka," kata JK dalam video yang diterima, Rabu (3/6/2020).



Hal ini disampaikan JK seusai mengecek penyemprotan disinfektan dalam rangka persiapan prosedur new normal di tempat ibadah. Dalam hal ini, JK bersama pengurus DMI mengecek Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta.

"Pertama, untuk melihat kesiapan kembali di Jakarta ini secara resmi ada juga tidak resmi melaksanakan salat Jumat. Insyaallah lusa. Ini setelah saya berkonsultasi dengan Bapak Presiden dan Bapak Gubernur DKI," ujar JK.

Lebih lanjut, JK menjelaskan masjid akan dibuka untuk umum apabila pelaksanaan PSBB terkait penanganan COVID-19 di DKI Jakarta, yang berakhir pada 4 Juni, tidak diperpanjang.



Meskipun masjid boleh digunakan untuk melaksanakan ibadah salat kembali, JK menekankan bahwa seluruh masjid harus melaksanakan protokol kesehatan ekstraketat. Di antaranya menjaga jarak minimal 1 meter antar-jemaah, memakai masker, membawa alas salat masing-masing, dan masjid wajib menyediakan fasilitas cuci tangan.

"Pakai masker, kalau ada jemaah tak pakai masker suruh dulu pakai masker baru boleh masuk, kemudian cuci tangan di setiap pintu ada disinfektan, atau sabun atau tempat wudu meski ada sabun," ujar Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 ini.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads