Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan mulai mengalami kepadatan penumpang sore tadi. Imbasnya, ketentuan jaga jarak antarpenumpang untuk meminimalisir penyebaran virus Corona menjadi terabaikan.
Danramil 01 Tebet sekaligus Perwira Pengendali Stasiun Manggarai, Siswo Prandoko menyebutkan, lonjakan kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai telah terjadi sejak kemarin sore. Kepadatan terjadi pada jam-jam tertentu.
"Iya, jadi mulai kemarin ya padat. Itu dari pukul 17.00 WIB sampai 18.00 WIB, jam segitu sudah mulai padat," kata Siswo ditemui di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (3/6/2020).
![]() |
Siswo mengatakan dengan terjadinya kenaikan penumpang di stasiun, maka pihaknya juga menyiapkan personel tambahan untuk melakukan penjagaan. Dia menyebutkan total ada 23 personel gabungan Babinsa, Marinir, serta tambahan petugas keamanan dari pihak stasiun sendiri.
Terkait masih banyaknya penumpang yang abai terhadap anjuran jaga jarak, Siswo mengaku telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi, yaitu dengan mengetatkan ketentuan penumpang untuk mengikuti tanda garis merah yang berada di lokasi stasiun.
Garis merah tersebut merupakan tanda penumpang untuk mengikuti ketentuan jaga jarak selama berada di stasiun. Siswo mengatakan dengan pengetatan dari petugas tersebut, diharapkan masyarakat bisa disiplin dalam melakukan ketentuan jaga jarak.
"Soal jaga jarak, sekarang kita ada penerapan operasi jaga jarak ya. Kita itu operasi, kita bergerak, bukan monitoring atau mengawasi saja. Makanya untuk mengantisipasi ini kita ada penambahan personel. Jadi, semua personel berkeliling, sekarang sudah ada garis-garis merah ya untuk mengatur jarak penumpang agar penumpang menyesuaikan supaya tidak terjadi penumpukan," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantuan detikcom di lokasi, ketika memasuki jam-jam padat penumpang pada pukul 17.00 WIB hingga 17.30 WIB sore, upaya pengetatan petugas kepada penumpang untuk mengikuti anjuran jaga jarak semakin terlihat.
Salah satu peron yang padat penumpang, yaitu peron 6 tujuan Bogor, terlihat dua personel TNI mengatur para penumpang untuk berdiri sesuai jarak garis merah yang tertera di stasiun. Tiap baris tersebut terdiri dari tiga orang penumpang.
Nantinya, para penumpang secara perlahan berjalan ke depan untuk memasuki gerbong kereta. Aturan tersebut membuat alur masuk penumpang di peron 6 sedikit terlihat rapi.
![]() |
Namun, hal tersebut tidak berlaku di jalur 5 tujuan Tanah Abang, serta jalur 4 tujuan Bekasi/Cikarang. Kepadatan penumpang tanpa mengindahkan ketentuan jaga jarak masih terlihat di dua peron tersebut hingga sore hari tadi.
Menyikapi hal itu, Siswo bersama aparat lainnya mengaku akan terus melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tetap disiplin melakukan jaga jarak. Dia berharap nantinya masyarakat pada akhirnya bisa memiliki kesadaran sendiri untuk melakukan jaga jarak.
"Kita juga imbau terus di lapangan. Soalnya lama kelamaan nanti akan sadar ya, tapi kalau sekarang masih begitu, enggak jaga jarak, namanya manusia tetap harus diingatkan terus," pungkasnya.