Madinah - Sungguh banyak tempat di Kota Suci Madinah yang bisa dikunjungi. Salah satu yang menarik adalah percetakan Al Quran. Percetakan ini tercatat sebagai percetakan terbesar di dunia. Percetakan ini mencetak mushaf Al Quran 12 juta eksemplar per tahun. Reporter detikcom
Arifin Asydhad bersama Rifanto, salah seorang alumnus Universitas Madinah, telah mengunjungi percetakan yang bernama 'Mujamma' Al Malikul Fahd Lithibaatil Mushafi Asy-syarif (King Fahd Complex for Printing the Holy Quran) ini, Minggu (18/12/2005). Pegawai bagian humas, Abdullah Mahmud, sarjana lulusan Universitas King Abdul Aziz Jeddah menyambut dan menjelaskan secara singkat tentang percetakan Al Quran ini. Percetakan ini berada di bawah Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi. Berdiri pada tahun 1404 Hijriyah atau 1984 Masehi, saat ini percetakan ini menjadi percetakan terbesar di dunia. Percetakan ini berdiri di atas lahan 250.000 meter per segi. Di lahan ini, selain ada bangunan kantor utama, juga ada bangunan percetakan, rumah sakit, kantin, rumah tinggal untuk karyawan, toko, masjid, dan lain-lain. Menurut Mahmud, saat ini percetakan ini tidak hanya mencetak mushaf Al Quran. "Sekarang kami memproduksi kaset Al Quran dan CD. Tahun lalu, mushaf Al Quran yang dicetak 10 juta eksemplar per tahun. Tapi, setelah kami membeli alat percetakan baru, sekarang menjadi 12 juta eksemplar per tahun," kata Mahmud. Ada sekitar 1.700 pegawai yang bekerja di percetakan ini. 900 Orang di antaranya adalah sebagai pengawas dalam pencetakan mushaf Al Quran. Mereka terdiri dari para ulama Islam dan penghafal Al Quran. Sekitar 75% pegawai merupakan warga Arab Saudi, sisanya warga asing. "Ada juga pegawai kami dari Indonesia," ungkap Mahmud. Dalam mencetak mushaf Al Quran, percetakan tidak boleh sembrono. Ketelitian menjadi bagian yang maha penting. Salah satunya tentang kesahihan tulisan. Bila ada tulisan yang salah sedikit saja, maka langsung danulir. Percetakan Al Quran ini dibiayai seratus persen oleh APBN Kerajaan Arab Saudi. Karena itu, percetakan ini tidak bersifat
profit oriented. Sebanyak 95 persen mushaf Al Quran yang dicetak didistribusikan ke seluruh penjuru dunia secara gratis. "Hanya ada 5% yang kami jual di toko di kompleks ini," kata Mahmud. Pendistribusian mushaf Al Quran ini ke semua negara melalui Kantor Kedubes Arab Saudi di setiap negara. Pendistribusian gratis ini tidak hanya berlaku untuk mushaf Al Quran saja, tapi juga untuk produk kaset dan CD. Percetakan telah mengeluarkan lebih dari 20 edisi mushaf dalam berbagai ukuran, berbagai jenis tulisan kaligrafi, dan riwayahs (cara baca). Terdiri dari 7 edisi ukuran besar, enam edisi ukuran normal yang terbagi dalam 4 riwayahs: Hafs, warsh, Al Duri, dan Qalun, dan enam publikasi lain. Percetakan ini juga mencetak Al Quran dan terjemahannya dalam 47 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Untuk mencetak Al Quran dengan bagus, percetakan mengimpor kertas dari Italia. Peralatan percetakan juga didatangkan dari negara Jerman. Sayang, Mahmud melarang
detikcom memotret kesibukan di percetakan ini, termasuk alat-alat percetakannya. Percetakan ini terbuka untuk umum. Jamaah haji atau jamaah umrah bisa memasuki kompleksi ini. Namun, khusus hari Kamis dan Jumat, kompleks tidak dibuka, karena hari libur. Setiap orang yang mengunjungi kompleks percetakan akan diberi oleh-oleh saat pulang, yaitu 1 mushaf Al Quran. Tapi, di musim haji ini, oleh-oleh mushaf Al Quran ini tidak diberikan kepada jamaah yang berkunjung ke kompleks ini. "Nanti kami akan membagikan mushaf Al Quran secara gratis di setiap bandara saat jamaah pulang ke Tanah Airnya," kata Mahmud.
Foto:Arifin Asydhad (baju biru) dan Rifanto mejeng di depan Kantor Percetakan Al Quran di Madinah dengan 'suvenir' Al Quran di tangan.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini