Pemerintah kembali memperbarui data kasus terkait virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini tercatat ada 28.233 kasus positif, 8.406 pasien dinyatakan sembuh, dan 1.698 orang meninggal dunia.
"Dari pemeriksaan ini, kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 684 sehingga totalnya menjadi 28.233," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), melalui siaran langsung di YouTube BNPB, Rabu (3/6/2020).
Yuri menjelaskan pentingnya masyarakat memiliki kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19, dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Selain itu, Yuri mengingatkan masyarakat saling melindungi dan mengingatkan pentingnya menjaga jarak sekaligus tetap produktif.
"Saudara-saudara, sekali lagi mari komitmen kita sebagian besar masyarakat kita sudah memahami, sudah menjalankan dengan baik. Oleh karena itu tugas kita sekarang untuk saling mengingatkan, saling mengingatkan keluarga kita, saling mengingatkan tetangga kita, agar mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan cara ini, maka kita bisa bersinergi bersama sama menghadapi COVID-19 ini, kita tidak mungkin kemudian hanya berdiam diri kita harus produktif tetapi juga aman dari COVID-19," ungkapnya.
Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto pada 3 Juni 2020:
Saudara-saudara, selamat sore pada hari ini tanggal 3 Juni 2020 kami akan menyampaikan kembali perkembangan penanganan pandemi COVID-19 yang dilaksanakan secara terintegrasi dari pusat sampai ke daerah sebelum kami menyampaikan beberapa informasi dan data mari kita sama sama kita saksikan peresmian RS lapangan COVID-19 yang kemarin dilaksanakan di Surabaya.
Saudara-saudara, itu tadi kita ikuti bersama sama peresmian RS lapangan COVID-19 di Surabaya. Seperti kita pahami bahwa RS diperlukan di dalam episode layanan penderita COVID-19 khususnya yang dibutuhkan layanan intensif atau membutuhkan alat bantu yang lain. Namun ini bukan gambaran yang terbesar dari penderita COVID-19 sebagian besar penderita COVID-19 keluhan klinisnya tidak terlalu berat bahkan banyak yang tidak membutuhkan RS namun keseluruhannya mutlak untuk membutuhkan isolasi, membutuhkan karantina agar tidak menjadi sumber penularan yang baru di tengah-tengah masyarakat. Saudara-saudara, ini lah salah satu upaya yang bersama sama kita lakukan agar kasus positif yang sudah terkonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium bisa kita karantina bisa kita isolasi agar tidak menjadi sumber penularan di tengah tengah masyarakat disamping kita memang juga mengharuskan semua masyarakat untuk mewaspadai agar tidak tertular karena saat ini belum semua kasus positif bisa dikonfirmasi, kalau pun terkonfirmasi tidak seluruhnya harus dirawat di RS. Oleh karena itu menjaga jarak adalah cara yang paling baik bagi kita untuk menghindarkan diri dari kemungkinan tertular dan juga mengurangi kemungkinan menularkan bagi orang yang membawa virus. Menjaga jarak menjadi penting setidak tidaknya lebih dari 1,5 meter. Ini memerlukan kesungguhan kita. Karena kalau kemudian keyakinan kita untuk aman dengan cara jaga jarak pasti kita akan bisa menghilangkan kerumunan orang. Kalau semuanya akan tetap konsisten menjaga jarak maka kerumunan tidak akan terjadi atau pun kalau sangat terpaksa itu terjadi maka menggunakan masker adalah jawabannya.
Saudara-saudara, tahapan kita sekarang kita harus memulai merubah cara kehidupan kita tidak lagi kemudian menggunakan cara cara yang telah kita lakukan pada saat sebelum ada pandemi. Kita sudah harus membiasakan diri untuk menjaga jarak, membiasakan diri untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah, membiasakan diri untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, kebiasaan kebiasaan ini lah yang kemudian kita kenal sebagai protokol kesehatan dalam rangka menghadapi COVID-19. Ini yang harus kita lakukan pada semua aspek kehidupan. Oleh karena itu upaya upaya ini harus betul betul menjadi perubahan di perilaku kita. Kami berharap bahwa agen perubahan itu bisa dimunculkan dari keluarga manakala setiap keluarga secara konsisten terus menerus dan sabar untuk mengedukasikan kepada anak anak kita tentang protokol kesehatan menghadapi COVID-19 ini maka kita yakin masyarakat kita akan semakin kuat, masyarakat kita akan semakin tangguh di dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.
Saudara-saudara, ini modal utama kekuatan kita, kita perlu memperlakukannya secara keseluruhan, kita jalankan protokol ini bukan karena daerah kita masuk pada wilayah yang menjalankan PSBB atau bukan, kita melakukan ini bukan karena diperintah oleh pemerintah, bukan karena diawasi pemerintah, tapi kita melakukan ini karena kesadaran kita sendiri, karena keinginan kita sendiri untuk tidak sakit, karena keinginan kita sendiri untuk melindungi diri sendiri, melindungi keluarga kita agar tidak jatuh sakit, karena kita tahu bahwa ini menjadi penting sementara di satu sisi kita pun juga tidak mungkin hanya berdiam diri, kita harus kembali produktif. Kita harus kembali lagi bisa produktif namun aman dari COVID-19 ini pokok pokok yang menjadi perhatian kita bersama dan inilah yang menjadi tujuan bahwa COVID-19 ini harus dihadapi secara bersama sama tidak bisa sendiri sendiri, tidak bisa melakukan dalam kelompok kelompok kecil, tetapi secara bersama sama. Seluruh dunia juga melakukan hal yang sama oleh karena itu mari kita akan menyelesaikan masalah ini dengan semangat kebersamaan, dengan semangat kegotongroyongan, sekali lagi budayakan beberapa hal mendasar yang tidak sulit sebenarnya kita laksanakan tapi mampu merubah secara signifikan terhadap penyebaran COVID-19 kebiasaan untuk mencuci tangan menggunakan sabun, kebiasaan menjaga jarak di dalam kontak fisik dengan orang lain, menghindari kerumunan, kebiasaan untuk menggunakan masker, melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, kita harus meyakini setiap kita kembali bekerja ke rumah yakini bahwa kita punya potensi membawa bibit penyakit oleh karena itu segera ganti baju, mandi yang bersih dan kemudian baru berinteraksi dengan keluarga kita. Bisa saja dalam satu rumah hanya kita yang berada di luar rumah setiap hari yang lainnya tetap di rumah tetapi kalau kita tidak membiasakan diri untuk menjaga bersih bisa saja keluarga kita yang tidak pernah keluar rumah akan tertular. Ini menjadi sangat rentan manakala ini mengenai anak anak kita yang masih balita, mengenai orang orang tua kita yang lanjut usia yang memiliki penyakit komorbid. Oleh karena itu kita pun harus berpikir bukan hanya melindungi orang lain dengan cara yang baik. Ini pesan yang harus kita laksanakan karena kita tidak tahu sampai kapan vaksin COVID-19 ini bisa ditemukan, bisa dalam waktu yang cukup lama kita harus hidup dengan paradigma seperti ini, kita tidak menunggu datangnya vaksin, kita harus produktif, kita harus kembali dalam kehidupan yang produktif karena bagaimana pun juga kita lah yang menentukan masa depan bangsa ini.
Saudara-saudara, pada hari ini kami akan melaporkan tentang kinerja pemeriksaan spesimen dan pelaporan kasus yang kita himpun sampai dengan pukul 12.00 WIB. Hari ini kita sudah melaksanakan pemeriksaan 11.970 spesimen baik yang kita periksa melalui realtime PCR maupun metode tes cepat molekuler seluruhnya sudah bisa kita verifikasi sehingga total yang kita periksa sampai dengan saat ini adalah sebanyak 354.434 spesimen. Dari pemeriksaan ini kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 684 sehingga totalnya menjadi 28.233. Kalau kemudian kita breakdown lebih lanjut maka saat ini jumlah tertinggi kita dapatkan dari hasil pemeriksaan di Jawa Timur sebanyak 183 meskipun dibanding dengan kemarin ini ada penurunan. Kemudian DKI 82 kasus dibandingkan dengan kemarin meningkat, Banten 71 kasus dibanding kemarin juga meningkat, Kalimantan Selatan 64 kasus ini juga meningkat dibanding kemarin, Papua 39 kasus ini menurun dibandingkan kemarin.
Saudara-saudara, kalau kita bandingkan dengan yang sembuh 471 orang dilaporkan sembuh hari ini sehingga totalnya menjadi 8.406. Kalau kemudian kita lihat Jawa Timur yang kasus positif tertinggi sebanyak 183 namun kita lihat yang sembuh hari ini adalah 100 orang, kemudian DKI meningkat 82 orang positif baru tetapi jumlah pasien baru hari ini adalah 187 orang, kemudian Papua kita lihat bahwa kemarin cukup tinggi dan sekarang masih 39 positif kalau kita lihat laporan kasus sembuh sebanyak 78 orang sehingga total dari keseluruhan pasien sembuh adalah 8.406 orang, meninggal 35 orang sehingga totalnya menjadi 1.698 orang. 418 kabupaten kota telah terdampak. Kami masih melakukan pemantauan di 48.153 orang dan pasien dalam pemantauan 13.285 orang.
Saudara-saudara, sekali lagi mari komitmen kita sebagian besar masyarakat kita sudah memahami, sudah menjalankan dengan baik. Oleh karena itu tugas kita sekarang untuk saling mengingatkan, saling mengingatkan keluarga kita, saling mengingatkan tetangga kita, agar mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan cara ini maka kita bisa bersinergi bersama sama menghadapi COVID-19 ini, kita tidak mungkin kemudian hanya berdiam diri kita harus produktif tetapi juga aman dari COVID-19. Oleh karena itu Gugus Tugas pusat tentunya akan menjadi pendamping bagi daerah untuk mengaplikasikan bagaimana tatanan hidup yang baru atau apapun istilah yang nanti akan kita sebutkan, siapa yang akan mengawali dulu, tentunya adalah berdasarkan masukan masukan kajian epidemiologi, kajian ketersediaan fasilitas kesehatan, kajian kajian survailance termasuk yang lainnya, untuk kemudian pemerintah daerah secara mufakat memutuskannya. Ini menjadi penting karena harus ditindaklanjuti dengan penyusunan SOP pada berbagai bidang yang akan dilakukan kegiatan kembali, dan kemudian harus dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang terkait dengan bidang itu serta dilakukan simulasi simulasi agar bisa dilihat tentang kesiapan masyarakat dan apabila ini diyakini semuanya bisa dilakukan maka past akan dilakukan. Sudah barang tentu disertai dengan kontrol terhadap laporan perkembangan epidemiologinya.
Saudara-saudara, ini yang kita sampaikan hari ini, kita pasti bisa menangani ini apabila secara konsisten dengan tekad yang tidak terputus kita terus lakukan, kita tidak pernah berhenti untuk melakukan dan kita menyadari sebagai upaya bersama dan bergotong royong untuk menanganinya. Kita pasti bisa Indonesia pasti bisa terimakasih selamat sore.