.webp)
Pemerintah Kota Padang masih berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Klaster Pasar Raya Padang. Klaster Pasar Raya menjadi klaster terbesar penularan COVID-19 di Sumatera Barat, dan disebut tidak ada lagi potensi klaster baru di luar Pasar Raya.
"Alhamdulillah, kita bisa konsentrasi dengan Pasar Raya. Sejauh ini tidak ada potensi munculnya klaster baru. Klaster-klaster lain sudah berhasil kita putus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Feri Mulyani Hamid, saat dimintai konfirmasi, Rabu (3/6/2020).
Feri menyebutkan salah satu klaster yang sempat besar itu adalah klaster Pegambiran, di mana ada 20 petugas medis yang positif terinfeksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klaster Pegambiran merupakan klaster virus Corona terbesar kedua di Padang. Beruntung mata rantai virus di klaster ini dapat terputus. Hingga kini tidak ditemukan lagi kasus positif. Semua sudah sembuh," kata dia.
"Begitu ada kasus pertama di Pegambiran langsung kita lihat kontak dan ke mana aktivitasnya, kita tracking. Ternyata, satu petugas medis ini selain bertugas di Puskesmas juga bekerja di salah satu klinik. Kebetulan pemilik klinik sedang dirawat akibat positif COVID-19. Ini yang menjadi sumber penularan. Semua yang kontak dengan petugas itu kita periksa," lanjut Feri.
Khusus di Pasar Raya Padang, pemkot Kota Padang terus berupaya memutus mata rantai penyebaran dengan melakukan tracking dan uni-swab terhadap semua pedagang.
"Sudah lebih 1.200 pedagang yang kita tes swab dan masih berlanjut, karena kita ingin semuanya benar-benar bersih," katanya.
Secara keseluruhan, hingga hari ini, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Padang tercatat 341 orang positif, 18 meninggal dunia, sementara yang sembuh tercatat 199 orang.
(idn/idn)
