Perjanjian Hudaibiyah, Kisah Rasulullah dan Ribuan Muslim Gagal Tawaf di Makkah

Perjanjian Hudaibiyah, Kisah Rasulullah dan Ribuan Muslim Gagal Tawaf di Makkah

Rosmha Widiyani - detikNews
Rabu, 03 Jun 2020 09:34 WIB
Wabah virus Corona juga meneror kawasan Masjidil Haram. Kakbah sempat dikosongkan pada Kamis (5/3) waktu setempat usai Salat Ashar untuk disterilkan antisipasi penyebaran virus tersebut.
Foto: dok. Haramain Info/Perjanjian Hudaibiyah, Kisah Rasulullah dan Ribuan Muslim Gagal Tawaf di Makkah
Jakarta -

Pemerintah Indonesia mengumumkan tidak jadi memberangkatkan jamaah haji 2020/1441 H karena pandemi corona. Kabar tersebut menimbulkan rasa kecewa, meski diambil dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan jamaah.

Kekecewaan jamaah mungkin sama dengan yang dialami para muslim di tahun keenam usai hijrah dari Makkah ke Madinah. Dikutip dari Arab News, saat itu Rasulullah SAW bersama 1.400 muslim berniat melakukan tawaf di Makkah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Rasulullah SAW bermimpi melakukan ibadah tersebut bersama pada pengikutnya di Makkah. Mimpi inilah yang kemudian menjadi pertanda baik hingga Rasulullah menyatakan hendak melakukan umrah dengan membawa serta hewan kurban 70 ekor unta.

ADVERTISEMENT

Menanggapi keinginan tersebut, kaum Quraisy yang menduduki Makkah seharusnya menerima kedatangan para muslim. Apalagi kaum muslim datang tanpa senjata dengan jumlah yang besar.

Namun, besarnya jumlah kaum muslim yang turut serta inilah yang membuat Quraisy deg-degan. Untuk menghindari konfrontasi, Rasulullah SAW dan rombongannya bahkan mengambil rute yang berbeda hingga sampai di wilayah Hudaibiyah.

Kaum Quraisy mengirim utusan bernama Urwah bin Masud untuk mencegah rombongan Rasulullah SAW masuk Makkah. Uswah terpana dengan keyakinan dan kepatuhan pengikut kaum muslim pada pemimpinnya.

"Aku sudah pernah mengunjungi kerajaan Persia, Roma, dan Ethiopia namun belum pernah melihat pengikut seperti itu. Pengikut Nabi Muhammad SAW punya rasa menghormati dan bangga pada pemimpinnya, biarkan mereka masuk Makkah," kata Uswah.

Rasulullah kemudian mengirim Usman bin Affan yang punya banyak koneksi bagus di Makkah sekaligus menantunya. Sayangnya beredar rumor Usman telah ditangkap dan dibunuh warga Quraisy.

Dikutip dari novel biografi Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan dari Tasaro GK, Rasulullah SAW saat itu sempat khawatir dengan kondisi Usman. Dia lantas meminta para muslim berbaiat atau sumpah kepada Rasulullah SAW.

"Wahai Rasulullah, aku bersumpah setia kepadamu sesuai dengan isi lubuk jiwaku," kata salah seorang bernama Sinan dari keluarga Jahsh bani Asad bin Khuzaimah, yang kemudian diikuti seluruh muslim.

Saat berbaiat itulah Usman kembali sambil membawa kabar kedatangan rombongan Makkah untuk bernegosiasi dengan kaum muslim. Rombongan terdiri atas Suhail bin Amr, Mikraz, dan Huwaithib sedangkan dari kaum muslim ada Rasulullah SAW yang antara lain ditemani Ali bin Abi Thalib.

Perjanjian Hudaibiyah disepakati antara kaum muslim dan Quraisy pada 628 Masehi dengan isi sebagai berikut,

Dengan menyebut namaMu Ya Tuhan (Allah SWT),

Ini adalah perjanjian damai antara Muhammad putra laki-laki Abdullah dan Suhail bin Amr utusan dari Makkah:

1. Akan ada gencatan senjata antara dua pihak dan tidak ada pertempuran hingga 10 tahun mendatang.

2. Individu atau suku bebas bergabung dengan Muhammad dan mengadakan persetujuan, sama halnya dengan Quraisy.

3. Jika ada penduduk Makkah yang pergi ke Madinah maka akan dikembalikan ke Makkah, namun jika ada muslim dari Madinah yang kembali ke Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.

4. Jika ada penduduk usia muda yang mengikuti Muhammad tanpa seizin ayah atau walinya, maka dia akan dikembalikan pada ayah atau walinya. Namun jika ada yang mengikuti Quraisy di Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.

5. Tahun ini muslim akan kembali tanpa memasuki Makkah. Namun tahun depan Muhammad dan pengikutnya bisa memasuki Makkah menghabiskan tiga hari untuk melakukan umroh.

Sekilas, perjanjian Hudaibiyah memang merugikan dan menempatkan kaum muslim pada posisi kalah. Umar bin Khatab disebut sempat mempertanyakan sikap Nabi Muhammad SAW pada Abu Bakar.

"Rasulullah adalah utusan Allah SWT dan dia mengatakan akan memasuki Makkah. Namun dia tidak mengatakan tahun ini," kata Abu Bakar yang penjelasannya diterima Umar.

Sejarah membuktikan Rasulullah dan kaum muslim berhasil umroh pada tahun berikutnya dengan pengikut mencapai dua ribu jiwa. Jeda satu tahun memberi waktu Islam berkembang pesat dan menghindari pertumpahan darah.

Keuntungan lain adalah, kaum muslim di Makkah tidak lagi mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya. Mereka bebas berbicara dan menyebarkan Islam serta menjalin kesepakatan dengan suku lain.

Sejarah juga membuktikan kekuatan Islam akhirnya mampu mengambil alih Makkah dari kekuasaan Quraisy. Kakbah kembali menjadi rumah Allah SWT dan kiblat seluruh muslim saat sholat.

(row/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads