Gubernur Jakarta Anies Baswedan berharap 4 Juni nanti menjadi hari terakhir pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kini angka penularan virus Corona dinilai sudah mengalami penurunan. Akankah Anies benar-benar mengakhiri PSBB pada 4 Juni nanti?
PSBB sudah diterapkan di Jakarta sejak 10 April lalu dan sudah dua kali diperpanjang, sehingga ada tiga fase PSBB di Jakarta sejauh ini. Yang terbaru, Anies memperpanjang masa PSBB untuk 22 Mei hingga 4 Juni nanti.
"Ini insyaallah bisa menjadi fase terakhir PSBB kita. Sesudah itu kita akan bisa kembali berkegiatan dengan meningkatkan kewaspadaan," kata Anies pada Selasa (19/5) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Anies menjelaskan tentang angka reproduksi virus Corona sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa besar tingkat penularan COVID-19. Pada Maret, angka di DKI Jakarta, kata Anies, sempat mencapai 4, yang artinya 1 orang bisa menulari 4 orang. Namun seiring berjalannya PSBB, angka reproduksi efektif (Rt) di Jakarta mampu diturunkan menjadi kisaran 1. Angka Rt perlu diturunkan menjadi di bawah 1.
"Angka ini semua menggambarkan bahwa kita bergerak kurang-lebih di angka 1 reproduction number-nya. Kita harus menurunkan ini," jelas Anies.
Baca juga: Harapan Anies Baswedan pada PSBB Penghabisan |
Cara menurunkannya adalah dengan menjalankan PSBB secara lebih disiplin, yakni warga harus tetap berada di rumah. Saat itu, persentase warga Jakarta yang berada di rumah sempat mencapai 60%. Dia ingin agar persentase warga yang tetap berada di rumah mencapai 70% hingga 80% supaya angka penularan COVID-19 bisa turun.
"Bila kita melakukan kedisiplinan tetap berada di rumah 2 minggu ke depan, maka insyaallah setelah 2 minggu ini kita bisa keluar dari fase PSBB," kata Anies.
![]() |
Tonton juga 'Anies Minta Masker Jadi Bagian Seragam PNS DKI':
Waktu berjalan mendekati hari terakhir fase ke-3 PSBB. Angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 di Jakarta dinyatakan turun lagi. Pihak yang menghitungkan angka reproduksi efektif (Rt) untuk Pemprov DKI adalah tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
"Tren Rt-nya terus menurun," kata anggota tim FKM UI, Pandu Riono, kepada detikcom, Selasa (2/6/2020).
Hitung-hitungan dimulai pada 18 Mei. Saat itu, angka median Rt menunjukkan 1,09; low Rt sebesar 0,94; dan high Rt 1,22. Pada 25 Mei alias sepekan kemudian, angka Rt sudah turun. Median Rt menjadi 1,06; low Rt menjadi 0,92; dan high Rt menjadi 1,19.
Hitung-hitungan terakhir, yakni pada 31 Mei, angka Rt turun lagi ketimbang sepekan sebelumnya. Median Rt menjadi 1,00; low Rt menjadi 0,87; dan high Rt menjadi 1,13. Penyebab turunnya Rt untuk Jakarta ini adalah penerapan PSBB, layanan tes, dan contact tracing.
![]() |
"Efek pembatasan sosial ada, walaupun belum optimal," kata Pandu.
Meski berdampak menurunkan penularan COVID-19, PSBB dinilai belum optimal. Anies mengatakan persentase warga Jakarta yang tetap berada di rumah selama PSBB sempat mencapai 60% pada Maret-April. Anies ingin persentasenya meningkat hingga 80%. Namun harapan Anies belum terwujud. Pada pertengahan hingga akhir Mei, ternyata persentase warga Jakarta yang tetap 'stay at home' belum beranjak dari 60%.
"Masih di sekitar angka tersebut," kata Pandu.
Apakah Anies akan mengakhiri PSBB pada 4 Juni nanti dan memulai 'new normal' di Ibu Kota? Ataukah Anies bakal memperpanjang masa PSBB lagi?