Jakarta -
Hitung-hitungan tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menunjukkan angka reproduksi COVID-19 di Jakarta mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir. Penyebabnya adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Efek pembatasan sosial ada, walaupun belum optimal," kata anggota tim FKM UI, Pandu Riono, kepada detikcom, Selasa (2/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka reproduksi efektif (Rt) virus Corona menunjukkan tren penurunan, terhitung sejak 18 hingga 31 Mei 2020. Artinya, penularan penyakit akibat virus Corona itu bisa ditekan.
Angka reproduksi (Rt) Corona di Jakarta hingga 31 Mei 2020 (Dok FKM UI) |
Jakarta sudah menerapkan PSBB sejak 10 April. Dalam PSBB, ada imbauan agar warga tetap di rumah, bekerja dari rumah, tidak bepergian kecuali untuk hal yang penting, hingga penghentian sementara aktivitas perkantoran. Ternyata PSBB menunjukkan dampaknya.
Selain itu, tim FKM UI mengamati ada faktor tes virus Corona yang berkontribusi menekan angka penularan COVID-19. Pelacakan terhadap orang-orang yang berkontak dengan kasus positif COVID-19 juga dinilai mengalami peningkatan.
"Yang berhasil dimonitor adalah penduduk yang tinggal di rumah, sekaligus layanan tes dan contact tracing sudah terus meningkat," kata Pandu.
Dalam perkiraan nilai Rt per hari sampai 31 Mei 2020, terlihat kurva Rt menurun sejak 18 Maret 2020. Ada tiga jenis angka Rt yang ditampilkan di sini, yakni median Rt, low Rt, dan high Rt. Pandu Riono menjelaskan estimasi tengah yang digunakan adalah median Rt, sedangkan low Rt dan high Rt merupakan credible interval.
Hitung-hitungan dimulai pada 18 Mei. Saat itu, angka median Rt menunjukkan 1,09; low Rt sebesar 0,94; dan high Rt 1,22. Pada 25 Mei alias sepekan kemudian, angka Rt sudah turun. Median Rt menjadi 1,06; low Rt menjadi 0,92; dan high Rt menjadi 1,19.
Pantauan terakhir, yakni pada 31 Mei, angka Rt turun lagi ketimbang sepekan sebelumnya. Median Rt menjadi 1,00; low Rt menjadi 0,87; dan high Rt menjadi 1,13.
Soal angka reproduksi di Jakarta, anggota tim FKM UI Iwan Ariawan sebelumnya telah menjelaskan soal metode penghitungannya. Penghitungan Rt dilakukan menggunakan metode Bayesian dengan distribusi serial interval tertentu, melibatkan angka R0, dan waktu perhitungannya. Serial interval adalah jeda waktu antara terjadinya gejala COVID-19 antara penular dan orang yang ditularkan. Karena informasi mengenai serial interval tidak tersedia di Indonesia, tim FKM UI menggunakan model dari negara lain.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini