Ada 7 pedagang dari Pasar Cileungsi, Bogor, yang positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Adanya klaster COVID-19 menyebabkan seorang bayi ikut terinfeksi virus Corona.
Camat Cileungsi Zainal Ashari mengatakan salah satu pedagang di Pasar Cileungsi meninggal dunia karena COVID-19. Pedagang ini sudah berkeluarga.
Dia menerangkan si pedagang menularkan virus Corona ke istri dan adik iparnya. Sang istri kemudian menularkan virus tersebut kepada anaknya yang masih berusia 1,5 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Bayi berusia 1,5 tahun terinfeksi COVID-19) dari istri. Itu dipastikan meureun (mungkin) (karena ibu) menyusui (bayinya). Kan masih kecil," kata Zainal, ketika dihubungi, Selasa (2/6/2020).
Zainal menambahkan bayi, istri, dan adik ipar pedagang tersebut sudah menjalani perawatan di RSUD Cileungsi. Pedagang lainnya yang juga terinfeksi COVID-19 juga dirawat di RSUD Cileungsi.
Dia mengatakan Pasar Cileungsi ditutup sementara. Sebanyak 57 orang menjalani rapid test. Dari rapid test, ada 6 orang yang reaktif.
Zainal mengatakan 6 orang yang reaktif ini di-swab test. Namun hasil dari swab test ini belum keluar.
"Nah swab-nya belum ada hasilnya, apakah yang bersangkutan positif atau negatif karena menunggu 12 hari, gitu," tandasnya.
Sebelumnya, Camat Cileungsi Zainal Ashari menyatakan akan menutup Pasar Cileungsi selama 2 hari. Hal ini dilakukan lantaran ada 7 orang pedagang yang positif virus Corona (COVID-19) di pasar tersebut.
"Untuk penutupan hari ini khusus Pasar Tohaga, Kecamatan Cileungsi, ini sesuai dengan koordinasi pihak tertinggi dari Pasar Tohaga sepakat bahwa ini ditutup dua hari, jadi hari Senin dan Selasa," kata Zainal kepada wartawan, Minggu (31/5).
(zlf/zlf)