Wali Kota Bogor Bima Arya berziarah ke makam almarhum drg Yuniarto Budi Santosa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Situ Gede, Kampung Jawa, Bogor Barat. Bima membawa keranjang bunga sembari memanjatkan doa untuk sang dokter yang wafat dalam tugas akibat terpapar COVID-19, Senin (1/6/2020).
Bima didampingi oleh Camat Bogor Barat, Juniarti Estiningsih dan Kepala UPTD Pemakaman Kota Bogor Toto Gunarto. Ia menyampaikan bahwa sejak dirinya di rumah sakit beberapa waktu yang lalu, dia sudah niat ziarah ke makamnya ketika sudah sehat.
"Saya ingin beliau dimakamkan dengan layak, tempat pemakamannya juga harus layak untuk menghormati jasa-jasa beliau, beliau orang yang luar biasa, betul-betul istiqomah. Jadi, berjuang melakukan tugasnya itu secara total," ujar Bima dalam keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bima mengatakan, jika menghubungkannya dengan Pancasila, beliau (almarhum) selalu komit antara kata dan perbuatan, bekerja sampai di ujung, serta totalitas. Setelah berziarah, Bima berkeliling ke area pemakaman khusus COVID-19 untuk melihat kesiapan lapangan, menyapa petugas, dan memberi paket sembako serta Alat Pelindung Diri (APD) kepada petugas.
"Saya tadi melihat kondisi tempat pemakaman yang dialokasikan khusus untuk para korban COVID ini. Cek kesiapan dan lain-lain. Juga mengapresiasi dan menyemangati para petugas pemakaman yang cukup beresiko tinggi," terangnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pemakaman Kota Bogor Toto Gunarto menjelaskan sudah ada 62 jenazah yang dimakamkan di TPU Situ Gede yang menggunakan protokol COVID. Ada yang terkonfirmasi positif, ada juga yang PDP namun setelah dimakamkan ternyata hasilnya baru keluar negatif.
Ia menerangkan, bila ada kemungkinan terburuk (terjadi lonjakan kasus), pihaknya siap karena lahannya masih luas sekitar 5 hektar. Toto juga menerangkan bahwa tidak ada kendala berarti yang dialami, sebab warga di sekitar juga menerima.
"Pernah pemakaman dilakukan tengah malam. Karena jenazah ini kan harus segera dimakamkan, tidak boleh dari 4 jam menurut aturan protokol COVID. Paling kendala kalau hujan deras saja. Semua petugas pemakaman siap 24 jam. Kita ada 20 personel yang dibagi dua shift," pungkasnya.
(ega/ega)