Bukit Alas Bandawasa, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, viral karena didapati wisatawan yang camping. Plt Camat Cigombong Asep Achdiat memastikan Bukit Alas Bandawasa ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Pokoknya (ditutup) sampai waktu yang tidak ditentukan. Tergantung perintah pemerintah, apakah nanti new normal baru kemudian dibuka kembali (atau tidak)," kata Asep ketika dihubungi, Selasa (2/6/2020).
Asep menjelaskan Bukit Alas Bandawasa ditutup sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Bogor diberlakukan. Namun, lanjutnya, banyak wisatawan yang datang secara kucing-kucingan untuk camping di Bukit Alas Bandawasa hingga viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan Bukit Alas Bandawasa juga ramai karena banyak warga yang membuka warung di sekitar lokasi wisata.
"Betul (datang pakai jalur tidak resmi). Iya (datang) diam-diam gitu, ya," lanjutnya.
Asep menjelaskan petugas telah membubarkan massa secara persuasif. Wisatawan dan masyarakat sekitar pun membubarkan diri dengan tertib. Agar hal ini tidak terulang lagi, kini Bukit Alas Bandawasa dijaga dengan ketat.
"Dan kami kerja sama dengan teman-teman karang taruna. Karena kalau personal kecamatan kan sedikit, nah jadi kami libatkan masyarakat, mulai teman-teman karang taruna untuk pengawasan. Termasuk juga tokoh-tokoh (masyarakat) sudah kami minta bantuannya," tandasnya.
Sejumlah wisatawan 'mencuri' kesempatan dengan berkemah di Bukit Alas Bandawasa, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Pihak kecamatan menyatakan pengunjung sudah dibubarkan.
Dalam video yang beredar, tampak pengunjung berkemah dan memasang tenda warna-warni di Bukit Alas Bandawasa, Bogor. Terlihat tenda yang dipasang berimpitan antara satu dan lainnya serta tidak menerapkan physical distancing.
Plt Camat Cigombong Asep Achdiat sudah menerima sejumlah laporan dari masyarakat terkait para pendaki yang memadati Bukit Alas Bandawasa sejak libur akhir pekan lalu. Keesokan harinya, pihaknya langsung mengecek dan membubarkan massa secara persuasif.
"Pada Minggu, 31 Mei 2020, pukul 12.15 WIB, memperoleh laporan adanya kerumunan massa melakukan perkemahan dan benar terdapat kerumunan massa yang berkemah sejak Sabtu, 30 Mei 2020, pukul 15.00 WIB. Dengan hal tersebut di atas, dilakukan pembubaran secara persuasif," kata Asep dalam keterangannya, Senin (1/6).