Pemeriksaan spesimen terkait virus Corona (COVID-19) ditarget Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 10 ribu tes per harinya. Jumlah pemeriksaan spesimen sudah di atas target yang ditetapkan Jokowi selama 6 hari berturut-turut.
Untuk Senin (1/6/2020), jumlah tes Corona yang diumumkan pemerintah juga mencapai lebih dari 10 ribu spesimen baru, lebih dari 8.000 orang diperiksa tes Corona dalam satu hari.
"Kami sudah menyelesaikan sebanyak 10.039 spesimen selesai diperiksa. Masih ada 6.525 yang sekarang sedang kita verifikasi. Beberapa dalam proses pemeriksaan," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam keterangan pers yang ditayangkan saluran YouTube BNPB.
Berikut ini urutan spesimen baru per harinya pada 6 hari terakhir:
27 Mei: 14.313 spesimen
28 Mei: 11.495 spesimen
29 Mei: 10.639 spesimen
30 Mei: 11.361 spesimen
31 Mei: 11.470 spesimen
1 Juni: 10.039 spesimen
Pemerintah yakin jumlah 10 ribu spesimen per hari masih bisa ditingkatkan lagi.
"Jumlah spesimen per hari akan terus dinaikkan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), saat ditanyai detikcom perihal kemungkinan peningkatan jumlah spesimen per hari, Senin (1/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak video 'Inovasi Covid-19 di RI: Pelacakan Genome- Produksi Alat Tes PCR':
Yuri menjelaskan perihal faktor-faktor yang membuat Indonesia mampu mempertahankan jumlah tes Corona di atas angka 10 ribu per hari.
"Faktornya karena laboratorium banyak, reagen cukup, dan tes harus jalan terus," kata Yuri.
![]() |
Ada 2 jenis tes yang digunakan untuk menguji sampel dari orang-orang yang dites, yakni real time-polymerase chain reaction (RT-PCR) dan tes cepat molekular (TCM). Jenis kedua sebenarnya merupakan tes untuk TBC, namun dengan cartridge khusus maka alat TCM bisa digunakan untuk mengetes sampel untuk uji spesimen COVID-19.
Dari 1 April 2020, jumlah spesimen yang sudah diperiksa ada 333.415 spesimen. Satu orang yang dites bisa menghasilkan lebih dari satu spesimen yang diperiksa. Jumlah orang yang diperiksa sudah ada 232.113 orang secara akumulatif. Dari total 232.113 orang yang diperiksa itu, ada 26.940 orang yang positif COVID-19. Maka positivity rate-nya ada 11,6%.
Hingga 1 Juni, sudah ada 95 laboratorium yang menguji dengan alat RT PCR aktif. Ada pula 59 laboratorium TCM aktif. Di luar itu, ada laboratorium jejaring dengan jumlah 179 lab.
Uji spesimen juga tergantung ketersediaan reagen. Reagen adalah zat kimia yang digunakna untuk memproses sampel sebelum dimasukkan ke mesin RT-PCR.
Arahan mengenai target 10 ribu tes per hari berulang kali disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas. Target itu sudah disampaikan Jokowi sejak 13 April lalu.
"Saya minta, target uji spesimen 10 ribu per hari yang sudah saya berikan target beberapa bulan lalu agar ini dikejar sehingga betul-betul ada sebuah kecepatan," kata Jokowi dalam rapat terbatas (ratas) melalui konferensi video dengan para menteri dan jajaran terkait, yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5).
![]() |
Target 10 ribu tes Corona per hari pertama kali terlampaui pada 19 Mei lalu, dengan angka 12.276 spesimen baru per hari itu. Namun sehari kemudian, yakni 20 Mei, target 10 ribu tes per hari tidak berhasil tercapai karena pada saat itu 'hanya' ada 8.947 spesimen baru.
Pada 23 Mei, target 10 ribu tes Corona terlampaui lagi karena pada saat itu pemerintah berhasil mengetes 10.617 spesimen baru. Sehari kemudian, jumlah tes kembali berhasil melampaui target, yakni 11.013 spesimen baru. Namun pada 25 Mei, angkanya anjlok.
Berikut fluktuasi pemeriksaan spesimen sebelum 27 Mei:
19 Mei: 12.276 spesimen
20 Mei: 8.947 spesimen
21 Mei: 8.092 spesimen
22 Mei: 9.359 spesimen
23 Mei: 10.617 spesimen
24 Mei: 11.013 spesimen
25 Mei: 4.741 spesimen
26 Mei: 7.152 spesimen