Pengadaan laptop untuk anggota DPRD Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuai kritikan. Pengadaan itu disebut untuk menunjukan kinerja anggota dewan.
"Yang saya tahu itu jumlah anggarannya saja Rp 670 juta kalau nggak salah. Nilainya di APBD itu Rp 700 juta tapi tidak di belanja semua itu. Jadi ada Silpa-nya," ujar Ketua Komisi 1 DPRD Bone Andi Syaifullah saat dimintai konfirmasi, Senin (1/6/2020).
Dari informasi dihimpun pengadaan laptop itu jenis Macbook Air Apple seri MQD32ID/A. Laptop itu nantinya digunakan untuk kebutuhan telekonferensi di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengadaan laptop ini sebenarnya tidak wajib tapi wajar. Kalau dari regulasinya ini berdasarkan keputusan Kemendagri pusat, itu sudah disarankan untuk optimalisasi penggunaan IT, jadi kegiatan rapat bakal dilakukan via telekonference," ujar Andi Syaifullah.
Diketahui rencana pengadaan laptop 50 unit dari total 45 anggota dewan ini dibahas dan telah disetujui Desember 2019. Namun karena tidak cukup anggaran, maka hanya mampu diadakan dan terealisasi sebanyak 46 unit. Pengadaan ini pun menuai kritik.
"Ini melukai hati serta membuat gaduh masyarakat. Saat ini kita tahu darurat Covid-19 masyarakat lagi susah, butuh dukungan untuk menjaga imun terutama dari anggota dewan kita yang terhormat. Keadaan ini juga sungguh tidak mencontohkan perilaku yang baik. Mestinya anggaran pembelian laptop ini dialihkan saja dulu ke kebutuhan yang lebih urgen dan bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Asrul sebagai salah satu aktivitis masyarakat secara terpisah.
(dhn/dhn)