Gelapkan Beras Bansos COVID-19, 3 Sopir Truk di Papua Ditangkap Polisi

Gelapkan Beras Bansos COVID-19, 3 Sopir Truk di Papua Ditangkap Polisi

Wilpret Siagian - detikNews
Minggu, 31 Mei 2020 11:15 WIB
Tim Satuan Reskrim Polres Keerom, Papua, menangkap tiga pengemudi truk karena diduga menggelapkan beras bansos terkait COVID-19.
Polres Keerom, Papua, menangkap 3 sopir yang menggelapkan beras bansos COVID-19 (Foto: Istimewa)
Jayapura -

Tim Satuan Reskrim Polres Keerom, Papua, menangkap tiga sopir truk karena diduga menggelapkan beras bansos terkait COVID-19. Ketiga pelaku tersebut kini meringkuk di tahanan.

Ketiga pelaku merupakan warga Jayapura dengan inisial YB (40), SDB (25) dan MS (51). Beras tersebut merupakan bansos yang diangkut dari gudang Bulog dan rencananya akan dibagikan kepada warga Keerom.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan ketiga pelaku ditangkap saat dalam perjalanan dari gudang Bulog Kota Jayapura menuju Keerom atau tepatnya di Jalan Poros Arso VH, Jumat (29/5) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penangkapan berawal dari informasi warga bahwa ada oknum masyarakat yang ditugaskan mengangkut beras tiga truk dari gudang Bulog Jayapura dan dibawa ke Keerom untuk diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19," kata Kamal, Sabtu (30/5/2020).

Tim Satuan Reskrim Polres Keerom, Papua, menangkap tiga pengemudi truk karena diduga menggelapkan beras bansos terkait COVID-19.Tim Satuan Reskrim Polres Keerom, Papua, menangkap 3 sopir truk karena menggelapkan beras bansos terkait COVID-19. Foto: Istimewa

Saat ditangkap dan dilakukan pengecekan, polisi menemukan beberapa karung beras tidak sesuai dengan berat semestinya. Selanjutnya polisi mengamankan para pelaku beserta barang bukti tiga unit truk berisi 26 karung beras seberat 1,3 ton. Selain itu, polisi juga menyita uang hasil penjualan beras senilai Rp.5.600.000.

ADVERTISEMENT

"Pemeriksaan awal diketahui ketiga pelaku menjual beras dengan cara mengurangi isi karung dan menjualnya. Sebanyak 5 karung dijual ke salah satu warung di Koya dengan harga Rp 1,6 juta," jelas Kamal.

Selain itu, sebanyak 10 karung beras dititipkan ke salah satu keluarga pelaku untuk dijual dengan harga Rp 4 juta.

Kamal menjelaskan modus yang digunakan pelaku yaitu mengurangi isi karung dengan menggunakan gancu saat truk berhenti di sebuah lokasi yang telah ditentukan dalam perjalanan. Beras kemudian dimasukkan ke karung kosong.

"Tujuh orang saksi tengah diperiksa polisi untuk mengungkap kasus ini. Sementara ketiga pelaku tengah ditahan di dalam sel Mapolres Keerom," ujar Kamal.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 78 Jo Pasal 65 UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan di tengah pandemi COVID-19," ujar dia.

Halaman 3 dari 2
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads