Kisah Yusuf Wonda lulus tes masuk TNI AD viral lantaran saat mengikuti seleksi ia hanya berbekal nasi putih dan tahu. Putra asli Papua ini menyatakan ingin menjadi sniper suatu saat nanti.
"Saat ditanya keinginannya setelah menjadi prajurit, anak keima dari 11 bersaudara pasangan Adolof Wonda (54) dan Blandina Samobra (42) ini ingin menjadi seorang sniper TNI AD yang andal," demikian keterangan Dispen TNI AD, Sabtu (30/5/2020).
Dalam keterangan yang sama, Yusuf menyatakan juga ingin mengenyam pendidikan tinggi suatu saat nanti. Menurutnya, hal tersebut merupakan keinginan sang ayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, saya ingin mewujudkan keinginan Bapak untuk melanjutkan pendidikan umum (kuliah) di perguruan tinggi. Semoga saya dapat meraih dua keinginan ini kelak di kemudian hari saat saya menjadi prajurit TNI AD," ujar Yusuf.
Yusuf Wonda lolos mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama Prajurit Karier (Secata PK) TNI AD Gelombang I TA 2020 di Rindam XVII/Cenderawasih. Ia juga mengungkapkan selama ini banyak berlatih untuk persiapan tes masuk TNI, yang sudah menjadi cita-citanya sejak kecil.
"Setiap pagi dan sore melakukan pembinaan fisik, dilanjutkan malam hari belajar serta tidak lupa jaga kesehatan dan berdoa untuk diberikan jalan terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa," tutur Yusuf.
Lewat video yang dibagikan Dispen TNI AD, Yusuf bercerita selama ini tinggal dengan kakaknya di Sentani, Jayapura. Kakaknya bekerja sebagai seorang cleaning service.
![]() |
"Saya di Sentani tinggal bersama kakak saya yang bekerja di bandara sebagai cleaning service. Kami tinggal di kos-kosan karena orang tua saya tidak mampu," ucap Yusuf.
Dia pun berjanji memberikan gaji pertamanya untuk kedua orang tuanya. Yusuf mengaku bersyukur mendapat banyak dukungan dari keluarga.
"Kalau nanti saya sudah menjadi TNI, gaji pertama saya akan saya berikan kepada kedua orang tua saya," ucapnya.
Tonton juga 'Perjuangan Mahasiswa Mamasa Naik Turun Gunung Berkuliah Online':
Menurut Kapendam Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto, saat ini Yusuf berada di Rindam Cenderawasih menunggu pembukaan pendidikan Secata PK TNI AD pada 8 Juni nanti. Ia juga mengapresiasi cita-cita Yusuf menjadi sniper, sekaligus mengingatkan perlunya perjuangan yang besar.
"Cita-citanya untuk menjadi seorang sniper tentunya kita apresiasi, namun yang bersangkutan harus melalui pendidikan pembentukan seorang prajurit TNI AD terlebih dahulu supaya dia memiliki bekal yang cukup dan keterampilan yang memadai untuk menjadi seorang sniper yang andal dan profesional," ungkap Eko dalam perbincangan dengan detikcom.
"Pendidikan pembentukan inilah yang nantinya akan membentuk dan diketahui apakah dia punya skill dan kemampuan untuk diarahkan menjadi seorang sniper," sambungnya.
Bila saat pendidikan nanti Yusuf menunjukkan skill yang memadai, tidak tertutup kemungkinan ia akan menjadi seorang sniper. Selain bekerja keras, Yusuf harus disiplin sebagai seorang TNI.
![]() |
"Apabila dia sejak pendidikan menunjukkan keahlian dan keterampilan dalam hal menembak selama menjalankan pendidikan dan latihan di Rindam, perlu motivasi yang kuat dan disiplin yang tinggi untuk menjadi sniper," tegas Eko.
Seperti diketahui, kisah Yusuf saat mendaftar sebagai seorang tentara di Korem 172/Praja Wira Yakthi (PWY) Jayapura viral di media sosial. Saat teman-temannya makan di kantin Makorem, Yusuf memilih duduk di pelataran dan menynatap bekal yang ia bawa dari rumah.
"Lauknya cuma nasi sama tahu saja itu?" ujar personel TNI yang mengambil gambar dalam video yang viral tersebut.
"Siap, karena buru-buru," jawab Yusuf kepada pengawas tersebut sambil tersenyum.