Pemerintah kembali memperbarui data kasus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini tercatat ada kasus baru bertambah 678, sehingga total kasus positif Corona di Indonesia per hari ini sebanyak 25.216 kasus, pasien meninggal ada 1.520 orang, dan pasien sembuh 6.492 orang.
"Hari ini kita dapatkan data konfirmasi kasus positif COVID-19 sebanyak 678 orang sehingga totalnya menjadi 25.216 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto melalui siaran langsung di YouTube BNPB, Jumat (29/5/2020).
Yuri mengatakan ada beberapa daerah yang cukup tinggi peningkatannya seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Selatan dan Papua. Sementara itu Yuri mengimbau agar masyarakat disiplin melakukan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yaitu jaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara saudara gambaran gambaran ini kembali lagi masih menggambarkan di beberapa daerah, di beberapa provinsi masih diperlukan upaya yang jauh lebih disiplin lagi agar kita tetap bisa menekan jumlah kasus ini, kita harus menurunkan kasus ini sehingga kita bisa mengawali dengan produktifitas yang memang selama ini sempat kita tinggalkan karena kondisi COVID-19," kata Yuri.
"Dan kita bisa mengawali nantinya dengan produktifitas yang memang selama ini sempat kita tinggalkan karena kondisi COVID-19 dan kita tetap juga harus menjaga kebiasaan-kebiasaan baru ini atau normal yang baru ini karena ancaman COVID-19 ini bersifat global, bersifat seluruh dunia, oleh karena itu kita harus menjaga ini baik-baik," sambungnya.
Berikut pernyataan lengkapnya:
Demikian tadi saudara saudara kita sudah bisa menyaksikan bersama bagaimana upaya yang dilakukan secara bersama-sama secara terkoordinasi, secara terkendali dengan baik dan bersifat antisipatif yang dilaksanakan oleh pemerintah Aceh. Ini adalah bentuk bentuk yang bisa kita tiru ini pembelajaran baik yang bisa kita ikuti dan kita melihat bahwa peran serta masyarakat menjadi kunci di dalam kaitan dengan pengendalian COVID-19 ini. Saudara saudara sekali lagi bahwa di dalam kondisi pandemi global yang terjadi saat ini kita tidak bisa lagi berpikir secara sektoral, kita juga tidak bisa bertindak secara sendiri sendiri dan kita juga tidak bisa hanya berpikir untuk kepentingan sendiri. Kepentingan bersama dikerjakan secara serempak terus menerus adalah menjadi sesuatu yang penting untuk kita laksanakan. Kita semuanya sedang menunggu bagaimana perkembangan pembuatan vaksin yang dilaksanakan oleh para ahli di seluruh dunia agar kita bisa memberikan kekebalan buatan untuk melawan COVID-19 namun sampai saat ini kita masih belum tahu secara pasti kapan vaksin ini akan bisa dibuat. Namun kita semua dan seluruh bangsa dunia juga menginginkan tidak menyerah melawan COVID-19. Oleh karena itu produktifitas kita harus tetap kita laksanakan tentunya dengan pengaturan-pengaturan, tentunya dengan skala prioritas dan tentunya dengan norma-norma baru. Ini lah yang kemudian sekarang ini kita rumuskan bersama tentang bagaimana normal yang baru, tentang bagaimana kenormalan yang baru, atau sering kita sebut sebagai new normal. Artinya kita bisa hidup normal yang produktif, tentunya yang sekolah tetap bisa sekolah, kemudian yang bekerja tetap bisa bekerja. Namun mempersyaratkan sesuatu yang mutlak bahwa kita aman dari COVID-19. Oleh karena itu saudara saudara sekalian adalah menjadi budaya yang harus mulai kita tanamkan sejak sekarang untuk membiasakan hal hal yang bisa mengurangi resiko untuk tertular COVID-19. Salah satunya adalah mengenakan masker ini menjadi penting karena kita tahu bahwa penularan COVID-19 dari orang sakit ke orang yang sehat itu adalah melalui saluran pernapasannya, ditularkan melalui dropletnya, percikan percikan ludah yang kecil dari seseorang yang sakit manakala dia bicara manakala dia batuk manakala dia bersin ke sekitarnya dan ini apabila tidak dihalangi oleh masker maka akan terhirup oleh orang lain. Ini lah yang menyebabkan bisa menularkan penularan. Kita tahu bahwa secara alam kalau bersin, batuk pasti akan terjadi percikan semburan percikan droplet ini bisa sampai dengan jarak 1 meter. Oleh karena itu menjaga jarak sampai dengan 2 meter adalah sesuatu yang paling bijak, kita hindari kita lakukan agar kita terhindar dari penularan COVID-19. Kemudian menggunakan masker bukan hanya untuk kepentingan kita yang tidak sakit agar tidak tertular, tetapi juga lebih penting lagi untuk yang sakit atau yang membawa virus ini namun tanpa gejala agar pada saat dia bersin, betuk, bicara maka dropletnya tidak tersebar kemana-mana. Ini yang penting dan harus kita sadari bersama.
Saudara saudara dua hal ini mari kita jadikan sebuah pola hidup yang baru, kita jadikan kebiasaan yang baru sehingga kita bisa produktif dengan cara menggunakan masker, menjaga jarak aman dari orang lain kemudian rajin mencuci tangan menggunakan sabun di samping kita harus kita harus menyeimbangkan antara kebutuhan aktivitas dengan istirahat, antara kebutuhan energi yang dibutuhkan dan nutrisi yang kita masukan. Harus seimbang harus balance dan yang paling penting secara psikologis mempengaruhi faktor imunitas kita adalah adalah perasaan yang selalu bergembira selalu riang, kecemasan, kepanikan kekhawatiran itu hanya memperburuk kondisi imunitas kita.
Saudara saudara ini lah yang harus bisa kita laksanakan bersama kalau kemudian kita menginginkan bisa terhindar. Dengan cara seperti ini maka kalau kita disiplin menjalankannya secara bersama sama maka apa yang terjadi sebagai pembelajaran di Provinsi Aceh juga bisa kita implementasikan di daerah kita masing-masing. Ini harapan kami sehingga kemudian bagaimana cara kita bersama sama menaggulangi COVID-19 ini bisa lebih efektif dan kita bisa kembali melaksanakan aktivitas yang produktif untuk masa depan. Oleh karena itu kita tidak akan menyerah, kita tidak akan kemudian akan diam saja, kita harus produktif dalam situasi yang seperti ini tentunya harus aman dari COVID-19. Ini yang menjadi ukuran yang menjadi tujuan apa yang akan kita laksanakan ke depan. Dalam beberapa hari ini kami di bidang kesehatan pun bersama Gugus Tugas di tingkat pusat dan saya yakin dilaksanakan juga di Gugus Tugas di tingkat provinsi, kabupaten kota, sedang berupaya secara teliti, secara cermat untuk mengkaji data yang kita miliki. Dengan tujuan satu hal yaitu melihat sejauh mana epidemiologi COVID-19 ini bisa kita kendalikan karena pada saat kemudian kita bisa mendapatkan data epidemiologi maka di sini lah kebijakan-kebijakan terkait dengan bagaimana kita beraktivitas, terkait bagaimana kita kembali produktif akan sangat menentukan. Oleh karena itu pemerintah terus menerus akan melakukan kajian ini dan kita nanti akan melihat bahwa ada daerah daerah yang sudah bisa dalam waktu dekat melaksanakan tindakan produktif dan ada beberapa daerah yang harus melaksanakan beberapa saat kemudian setelah seluruh aspek epidemiologisnya bisa kita kendalikan.
Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 10.639 spesimen ini kita lakukan sehingga kemudian total spesimen yang telah kita laksanakan pemeriksaan sebanyak 300.545 spesimen, kita lakukan dengan pemeriksaan real time PCR maupun dengan tes cepat molekuler. Hari ini kita dapatkan data konfirmasi kasus positif COVID-19 sebanyak 678 orang sehingga totalnya menjadi 25.216 orang kalau kemudian kita lebih rinci lagi bahwa kasus ini tidak merata di 34 provinsi. Ada beberapa provinsi yang kemudian kasusnya meningkat dalam kaitan ini kalau kita lihat di 5 provinsi yang terbanyak peningkatannya tentunya yang pertama adalah kita lihat DKI yang naik cukup tingi sebanyak 125 kasus namun ini bukan seluruhnya pada wilayah administrasi DKI karena pekerja migran Indonesia yang kembali ke tanah air, dan kemudian melalui bandara Soekarno Hatta keseluruhannya kita screening, kita lakukan pemeriksaan PCR dan banyak diantara mereka yang mengidap positif jadi ini bukan gambaran dari wilayah administrasi DKI secara keseluruhan tetapi juga menjadi gambaran yang ada di pekerja migran. Kalau kita lihat khusus DKI saja angka ini cukup stabil dari hari ke hari. Kemudian yang naik adalah Jawa Timur ada 101 kasus pada hari ini di Jawa Timur, namun kalau kita perhatikan dengan angka yang didapatkan kemarin sebenarnya menurun karena kemarin ada 171 sekarang menjadi 101. Kemudian yang berikutnya bahwa kasus yang meningkat cukup tinggi juga adalah di daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kemudian kita juga lihat kasus yang berada di Kalimantan Selatan kemudian juga ada beberapa kasus di Papua.
Saudara saudara cukup banyak provinsi yang hari ini tidak kita temukan kasus positif diantaranya adalah Aceh, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat tidak kita dapatkan kasus sama sekali pada hari ini. Bebeberapa daerah ada juga yang mendapatkan penambahan kasus antara 3-1 kasus Kepulauan Riau, Gorontalo, Yogyakarta, Bengkulu dan Sulawesi Tenggara.
Saudara saudara ini lah yang gambaran yang kita dapatkan bahwa kenaikan 678 kasus ini tidak dimaknai bahwa ini adalah kenaikan gambaran yang keseluruhan dari wilayah Indonesia. Ada beberapa provinsi yang memang dalam tiga minggu terakhir ini sudah menunjukan gambaran yang mendatar artinya sudah tidak ditemukan kasus baru, dan beberapa provinsi sudah mengalami penurunan 50 lebih dari 50 persen dari puncak yang pernah didapatkan. Oleh karena ini yang kemudian secara spesifik akan kita lakukan kajian terus menerus tiap provinsi sampai dengan tiap kabupaten kota untuk bisa kita petakan keseluruhan. Memang saat ini kabupaten kota yang terampak sebanyak 414 kabupaten kota dari seluruh provinsi yang ada di tanah air ini. Kasus ODP yang masih kita pantau sebanyak 49.212, dan kemudian PDP yang masih kita lakukan pengawasan secara ketat adalah 12.499 kasus.
Saudara saudara gambaran gambaran ini kembali lagi masih menggambarkan di beberapa daerah, di beberapa provinsi masih diperlukan upaya yang jauh lebih disiplin lagi agar kita tetap bisa menekan jumlah kasus ini, kita harus menurunkan kasus ini sehingga kita bisa mengawali dengan produktifitas yang memang selama ini sempat kita tinggalkan karena kondisi COVID-19 dan kita bisa mengawali nantinya dengan produktifitas yang memang selama ini sempat kita tinggalkan karena kondisi COVID-19 dan kita tetap juga harus menjaga kebiasaan-kebiasaan baru ini atau normal yang baru ini karena ancaman COVID-19 ini bersifat global, bersifat seluruh dunia, oleh karena itu kita harus menjaga ini baik-baik.
Saudara saudara kembali lagi rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir karena cara ini lah untuk menghancurkan virus yang mencemari tangan kita. Gunakan masker setiap akan keluar rumah, ingat maskerku melindungimu, maskermu melindungiku. Karena ini lah yang harus kita selalu suarakan di dalam hati kita sehingga kita menyadari betul bahwa kita perlu melindungi diri kita sendiri dan melindungi orang lain. Kemudian jaga jarak secara fisik upayakan lebih dari 2 meter lebih dari 1,5 meter setidaknya kemudian hindari kerumunan. Sebagai contoh kadang-kadang kita berada di suatu tempat yang tidak mungkin untuk kita berjauhan misalnya pada saat kita berada di lift, pada saat kita ingin memasuki suatu pintu, oleh karena itu bergantian adalah upaya untuk menjaga kerumunan. Mungkin kalau kita berada di masjid tempat berwudhu pada umumnya kerannya berjarak kurang dari satu meter bergantian tidak kemudian harus berkerumun, kemudian kita juga memikirkan kembali manakala memang tidak perlu untuk keluar rumah, tidak keluar rumah dan saat kita kembali segera kita membersihkan diri kita harus melindungi keluarga kita yang ada di rumah. Aktivitas yang cukup, istirahat yang cukup, kelola emosi, jangan panik, jangan cemas, jangan khawatir. Ikuti terus pemberitaan yang diberikan pemerintah, ikuti terus anjuran pemerintah, karena dengan cara ini lah kita akan tenang, karena tidak akan terbawa dengan berita-berita yang tidak pasti, berita berita yang justru membuat kita semakin gelisah. Saudara saudara asupan gizi juga harus kita penuhi, lakukan ini semuanya dengan rutin disiplin, sekali lagi tadi Gubernur Aceh sudah mengatakan bahwa kedisiplinan, bahwa kerjasama, bahwa kepedulian bahwa tindakan tindakan yang bersifat antisipatif adalah hal yang terbaik yang harus kita lakukan. Oleh karena itu dengan cara ini lah kita akan yakin bahwa kita akan bisa melewati masa masa sulit ini, kita akan bisa mengatasi pandemi ini dan keluar sebagai pemenang untuk menjadikan bangsa yang tetap produktif bagi pembangunan negara kita. Kita bisa kita pasti bisa terimakasih selamat sore.