Jokowi Siapkan Tatanan Baru Hadapi COVID, PKB: Harus Diprioritaskan

Jokowi Siapkan Tatanan Baru Hadapi COVID, PKB: Harus Diprioritaskan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Mei 2020 13:36 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh
Ketua DPP PKB Nihayatul Wafiroh (Foto: Luqman Nurhadi/detikcom)
Jakarta -

PKB menilai tatanan normal baru atau new normal mau tidak mau harus segera dipersiapkan pemerintah. Hal itu berkaitan dengan tatanan kehidupan dan kebiasaan baru usai pandemi virus Corona baru (COVID-19).

"Jadi sebenarnya tatanan baru, kenormalan baru ini memang mau tidak mau harus dipersiapkan dengan utuh. Karena memang setelah COVID ini banyak hal yang akan berubah dalam kebiasaan, dalam tatanan, dan juga dalam aturan yang ada di Indonesia. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia," kata Ketua DPP PKB Nihayatul Wafiroh kepada wartawan, Jumat (29/5/2020).

"Oleh sebab itu, mau kapan pun itu (normal baru) akan dilaksanakan, itu harus diprioritaskan untuk dipersiapkan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ninik, new normal bukanlah solusi, tapi suatu keharusan dalam menghadapi pandemi virus Corona. Wakil Ketua Komisi IX itu menilai tak ada pilihan lain selain mempersiapkan kehidupan normal yang baru.

"Saya tidak bilang baik, tapi no choice, ini harus segera dipersiapkan. Ini kenormalan baru ya, bukan herd immune. Ini bukan solusi, tapi keharusan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, menurutnya, tatanan normal baru yang disiapkan pemerintah juga perlu memperhatikan lingkungan pesantren. Ninik meminta pemerintah memperhatikan sarana dan prasarana di pesantren agar bisa memenuhi protokol kesehatan, termasuk soal physical distancing.

"Karena bagaimana pun kita sejarahnya pesantren memiliki sejarah yang luar biasa untuk kemerdekaan Indonesia. Pesantren kontribusinya dalam hal pendidikan juga tidak sedikit, dalam kemenangan Jokowi juga kontribusinya luar biasa. Oleh sebab itu, dalam membangun skema new normal ini, kenormalan baru ini, salah satu yang harus dipikirkan yang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah ini yakni pesantren," ujar Ninik.

Di sisi lain, Ninik menilai pelaksanaan new normal tak hanya memperhatikan soal kesehatan dan ekonomi, tapi juga pendidikan. Pendekatan yang digunakan pun menurutnya juga harus memperhatikan sisi budaya dan keagamaan.

"Pendekatan yang harus dipakai Jokowi jangan hanya sisi militer saja. Ada sisi budaya, ada sisi keagamaan yang juga harus dilibatkan. Pada sebagian masyarakat ada yang nurut dibilangin kiai, tapi tidak nurut dibilangin polisi," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua DPP PKB Daniel Johan meminta Presiden Jokowi mengambil kendali langsung dalam pelaksanaan new normal. Hal itu dinilainya sangat penting karena menyangkut nasib rakyat Indonesia.

"Saya rasa Presiden perlu langsung ambil komando, pegang kendali, mengingat ini hal yang sangat amat penting, menyangkut nasib rakyat Indonesia ke depan," sebut Daniel.

Wasekjen PKB Daniel JohanKetua DPP PKB Daniel Johan Foto: dok. pribadi

Senada dengan Ninik, Daniel juga meminta Jokowi memperhatikan pesantren di Indonesia. Menurutnya, nasib dan kesiapan pesantren dalam menghadapi new normal perlu dipastikan demi keselamatan.

"Dan titip aspirasi terdalam, mohon Pak Presiden memperhatikan kesiapan dan nasib pesantren-pesantren. Itu adalah aset bangsa yang sangat besar, membantu pesantren dan memastikan keselamatannya adalah sama dengan membantu pemerintah sendiri dan Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya mempelajari kondisi di lapangan untuk mempersiapkan tatanan normal yang baru di tengah pandemi virus Corona baru (COVID-19). Jokowi memerintahkan agar protokol kesehatan disesuaikan dengan tatanan normal baru nantinya.

"Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat," kata Jokowi saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5).

Halaman 2 dari 2
(azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads