25 Napi Dikembalikan ke Lapas Gorontalo Usai Jalani Karantina di LP Perempuan

25 Napi Dikembalikan ke Lapas Gorontalo Usai Jalani Karantina di LP Perempuan

Ajis Khalid - detikNews
Kamis, 28 Mei 2020 19:18 WIB
25 napi dikembalikan ke Lapas Gorontalo
Sebanyak 25 napi dikembalikan ke Lapas Gorontalo. (Ajis/detikcom)
Gorontalo -

Sebanyak 25 warga binaan atau napi yang menjalani masa karantina selama 14 hari akhirnya bisa kembali ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II-A Gorontalo. Mereka sempat menjalani masa karantina di Lapas Perempuan karena reaktif rapid test virus Corona.

Ketika diambil swab test oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, ke-25 napi dinyatakan negatif virus Corona. Namun mereka tetap harus menjalani karantina mandiri.

"Rabu, tanggal 13 Mei lalu kita laksanakan swab test ke 25 warga binaan, dan alhamdulillah hasil pemeriksaan swab yang keluar 15 Mei menyatakan semuanya negatif. Dan kami hari ini kita sudah pindahkan kembali ke Lapas Kelas II-A dan ditempatkan di blok isolasi mandiri," kata Kepala Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Gorontalo Budi Sarwono kepada detikcom, Kamis (28/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menyatakan karantina ke-25 orang tersebut sesuai persetujuan dari Ditjen PAS. Bila di suatu tempat tidak memungkinkan untuk karantina, harus mencari tempat yang memenuhi standar protokol kesehatan.

"Kami sebagai kepala kantor wilayah, yang paling aman adalah di lapas perempuan. Lapas Perempuan kita kosongkan sehingga 25 orang ini kita geser ke Lapas Perempuan," ungkap Budi.

ADVERTISEMENT

Budi menambahkan, setelah selesai menjalani karantina mandiri, kondisi ke-25 napi dalam keadaan sehat. Kondisi lapas pun kembali normal tetap dengan protokol kesehatan.

"Kondisi warga binaan alhamdulillah bisa dilihat sendiri, seperti apa. Kita tetap fokus ketika reaktif kita karantina sesuai dengan protokol kesehatan dan kita banyak dibantu pemerintah provinsi," lanjut Budi.

Sementara itu, salah seorang napi yang sempat dikarantina, Ibrahim Saleh, menyatakan awalnya ia sempat merasa tertekan karena dinyatakan reaktif. Namun, selama menjalani masa karantina, dia mendapatkan pelayanan dari lapas.

"Kami bersyukur saat isolasi kami diperlakukan sebagai manusia. Hari pertama sampai hari ketiga saat isolasi terus terang kami merasa sangat syok, tetapi pelayanan kalapas, para sipir, dan staf lapas kami sangat bersyukur apa yang kami inginkan dipenuhi sampai vitamin kami tetap dijaga," ungkap Ibrahim.

Sebelumnya, Lapas Kelas II Kota Gorontalo memindahkan 25 warga binaan yang reaktif Corona hasil rapid test ke lapas perempuan di Kabupaten Gorontalo. Para napi tersebut akan diambil PCR swab oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo Budi Sarwono menjelaskan 489 warga binaan lapas Kota Gorontalo dites pada Senin (11/5), 25 di antaranya reaktif.

"Semua 25 warga binaan Lapas Gorontalo yang reaktif dipindahkan ke Lapas perempuan di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Dan penghuni warga bina di Lapas perempuan kita pindahkan ke LPKA di Kota Gorontalo sehingga di lapas perempuan kosong, dan kita tempatkan khusus 25 warga yang reaktif. Mudah-mudahan 15 hari masalahnya sudah teratasi dan bisa normal kembali," kata Budi Sarwono kepada detikcom, Rabu (13/5).

(rfs/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads