Sinyal marabahaya (signal distress) dari Kapal Yacht Hoopla, di daratan sebelah timur Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pada koordinat 3Β° 58.400'S - 105Β° 53.000'E tertangkap oleh BCC.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Menggala langsung mengerahkan kapal patroli untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Menurut Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad, pada 26 Mei 2020 pagi, pihaknya menerima surat elektronik (email) dari BCC terkait signal distress dari Kapal Yacht Hoopla. Kapal patroli KPLP KN. P5127 bersama Basarnas dan Polair Tulang Bawang Lampung pun langsung menindaklanjuti sinyal marabahaya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa kapal Yacht Hoopla yang dinakhodai Mr. N. Tadeusz seorang warga Australia mengaku berpetualang seorang diri. Kapal Hoopla telah berlayar dari Australia singgah di Batam dengan tujuan berikutnya Jakarta. Pada tanggal 25 Mei 2020 sekitar jam 00.00 WIB mengalami tindak pidana perompakan di sekitar perairan Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan," kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Rabu (27/5/2020).
Setelah tim penolong berhasil berkomunikasi dengan Mr. N. Tadeusz, ia menginfokan bahwa benar telah terjadi perompakan pada kapalnya dengan barang-barang yang diketahui hilang seperti EPIRB, ATM, alat navigasi, radio komunikasi, HP, alat masak, kemudi kapal, starter engine kapal, paspor, dan uang tunai 700 dolar Singapura.
"Selain itu juga terjadi kerusakan pada jaring elektrikal kapal karena kabel yang dipotong oleh para perompak. Kapal tersebut berlayar sampai di perairan Kuala Teladas dengan cara menyusuri pinggir pesisir dengan kemudi manual dan berhenti karena BBM yang menipis dan stok makanan yang habis," kata Ahmad.
Akibat kejadian perompakan ini, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan langsung bertindak dan mengejar para perompak. Dari pengejaran oleh Kepolisian Sumatera Selatan tersebut, maka pada hari Rabu (27/5) telah berhasil menemukan barang-barang yang diambil dari kapal Yacht Hoopla.
"Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dan Aparat Desa Sungai Sibur membawa barang-barang tersebut ke Kuala Teladas untuk diserahkan kepada Nakhoda Mr. N. Tadeusz," ujarnya.
Selain itu, tim penolong telah berhasil membantu melakukan komunikasi antara Nakhoda Kapal Yacht Hoopla, Mr. N. Tadeusz dengan Perwakilan Kedubes Australia di Indonesia melalui sambungan telepon genggam.
Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Menggala, Capt. Tommy Aronda, mengatakan bahwa selain memberikan bantuan berupa alat masak seperti kompor gas, sembako dan air mineral kepada Nakhoda Kapal Yacht Hoopla selama di Tulang Bawang, pada hari ini pihak Dinas Kesehatan Bandar Lampung juga mengirimkan Tim Kesehatan untuk melakukan tes COVID-19 kepada Nakhoda Kapal, Mr. N. Tadeusz.
"Sedangkan sebagai rasa kemanusiaan pihak unsur terkait di Tulang Bawang juga memfasilitasi Nakhoda Kapal, Mr. N. Tadeusz, untuk berkomunikasi dengan keluarganya di Australia melalui staf kedubesnya di Jakarta dan memberikan bantuan berupa peralatan memasak serta pemberian sembako untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama tinggal sampai nantinya melanjutkan pelayarannya ke Jakarta," tutup Tommy.
(ega/ega)