Provinsi Gorontalo jadi satu dari empat provinsi yang ditunjuk untuk penerapan pendisiplinan protokol kesehatan penanggulangan virus Corona (COVID-19). Gorontalo mengaku siap menjalankan pendisiplinan serentak.
"Gorontalo sangat siap. Skenarionya sudah ada, besok kita akan kaji semua dengan tim jam 09.00 di Polda Gorontalo. PSBB kita kan yang kedua berlaku dari 18 Mei sampai 31 ini akan diputuskan pada rapat besok, tapi kita sudah mempersiapkan new normal tapi dengan kajian-kajian yang matang, jangan sampai ini membingungkan masyarakat, belum selesai ini sudah ada satu," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie seusai rapat terbatas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di rumah jabatan gubernur, Selasa (26/5/2020).
Rusli mengaku mendapat informasi setelah diberi tahu Wakil Gubernur Idris Rahim. Dari 34 provinsi, hanya ada empat provinsi termasuk Gorontalo akan dilakukan penerapan disiplin protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kalau kami menyimpulkan, apa pun yang menjadi imbauan pemerintah provinsi, pusat, dan daerah, itu kembali pada pelaksanaan protokol kesehatan. Kalau saja itu sudah dilaksanakan oleh masyarakat dan kesadaran sudah melaksanakan, itu sangat membantu kami. Tidak perlu lagi ada pembatasan wilayah, tidak perlu lagi ada pemblokiran jalan, tidak perlu lagi ada penutupan pasar, penutupan mal," tegas Rusli, yang juga Ketua Gugus Tugas COVID-19 Gorontalo.
Dia menilai, intinya, penjual dan pembeli harus patuh pada protokol kesehatan. Tidak boleh berkerumun, tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, istirahat yang cukup, dan tetap di rumah kalau tidak ada kepentingan yang mendesak.
"Makanya kami putuskan tadi lebih banyak lakukan preventif dan sosialisasi. Kita akan melibatkan seluruh komponen, ulama, tokoh agama hingga imam desa, babinsa, semua kita akan gerakkan dalam rangka persiapan new normal yang baru saja dicetuskan Bapak Presiden," jelas Rusli.
Dia menambahkan, saat ini masyarakat Gorontalo sudah mulai menerima dan mengikuti aturan PSBB.
"Pokoknya kita kaji dulu, apakah dia persiapan setelah PSBB tahap kedua atau paralel. Intinya sama, kuncinya hanya bagaimana masyarakat diharapkan wajib menaati dan mengikuti protokol kesehatan," lanjut Rusli.
Dia juga sempat menyinggung soal hasil rapat terbatas Forkopimda dengan hasil melaksanakan survei dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Kami baru saja melakukan rapat terbatas Forkopimda dalam rangka mengevaluasi walaupun belum berakhir masa PSBB kedua nanti tanggal 31 Mei mendatang. Tapi dalam rangka mengantisipasi ke depan kami melaksanakan beberapa hal pertama survei, yang kedua mengantisipasi hal yang kita tidak inginkan. Kita sudah melakukan upaya-upaya kajian PSBB apakah kita teruskan apa kita berhentikan atau ada pola lain. Mengingat konstelasi penyebaran sekarang itu ada klaster baru yang kita pantau," tambah Rusli.