Mahfud Md: Pemerintah Serius Atasi Corona, tapi Tak Takut Berlebihan

Mahfud Md: Pemerintah Serius Atasi Corona, tapi Tak Takut Berlebihan

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 26 Mei 2020 17:56 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD secara resmi membuka Forum Komunikasi dan Koordinasi yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (10/3/2020). Forum Komunikasi dan Koordinasi yang dihadiri oleh para Alumni Penerima Beasiswa Supersemar ini mengangkat tema
Menko Polhukam Mahfud Md (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan pemerintah tidak pernah menyepelekan virus Corona (COVID-19), tapi juga tak takut berlebihan. Dia menyampaikan orang yang meninggal karena influenza, TBC, dan demam berdarah lebih besar jumlahnya dibanding Corona.

"Maksud saya Saudara, kita ndak pernah main-main (menangani Corona). Oleh sebab itu, jangan main-main juga. Kita sejak awal sudah serius bahwa sejak awal kita mengajak tidak panik, ya karena itu tadi sebenarnya orang meninggal karena influenza biasa itu jauh lebih besar dari karena Corona. TBC jauh lebih besar, demam berdarah jauh lebih besar," kata Mahfud saat halalbihalal virtual bersama keluarga besar Universitas Sebelas Maret yang disiarkan langsung di YouTube Universitas Sebelas Maret, Seperti dilihat detikcom, Selasa (26/5/2020).

"Kita tidak menyepelekan, tapi ingin mengatakan jangan takut berlebihan. Karena kata bapak ilmu kedokteran, Ibnu Sina, itu mengatakan begini, 'kepanikan itu separuh dari penyakit. Kesabaran itu separuh dari kesembuhan dan doa itu adalah pintu menuju kesembuhan'," sambungnya.

Dikatakan Mahfud, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Menteri Kesehatan Terawan selama ini untuk menenangkan masyarakat mengutip dari dokter Ibnu Sina. Dia menekankan lagi, pemerintah bersungguh-sungguh dalam menghadapi virus Corona.


"Bukan kita menyepelekan, tapi sungguh-sungguh kita menghadapi serius Corona ini," ucapnya

Mahfud menuturkan, keseriusan itu terlihat dari berbagai macam kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, antara lain bantuan sosial hingga rebutan dengan negara-negara lain dalam hal impor alat-alat kesehatan.

"Oleh sebab itu, mengeluarkan berbagai macam kebijakan. Berapa kita ngasih uang sama orang miskin sebanyak 110 juta orang miskin selama 3 bulan kita subsidi Rp 600 ribu per kepala selama 3 bulan ini sungguh-sungguh, kita membuat rumah sakit. Ketika orang berebutan alat-alat kesehatan, kita kaget semua di mana yang ada di luar negeri ada kita beli, jangan bertanya berapa harganya, pokoknya langsung pesan kita. Karena rebutan dengan negara-negara lain yang pada waktu itu juga gamang semua," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads