Dua warga di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, hilang lantaran nekat terjun ke aliran Sungai Mapilli. Keduanya hanyut lantaran terjun ke sungai demi menghindari penggerebekan polisi.
Kedua warga yang hanyut itu bernama Hasanuddin (45) warga Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, dan Saparuddin (40), warga Desa Baru, Kecamatan Luyo. Peristiwa diketahui saat sejumlah warga Desa Segerang melihat keduanya hanyut terbawa arus Sungai Mapilli, Senin (25/05/20) sekitar pukul 16.30 Wita.
"Tadi saya sempat mencari alat dengan maksud untuk memberikan pertolongan, namun keduanya sudah lebih dulu tenggelam, hilang terbawa arus," kata salah seorang warga Ukkeng kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ukkeng, saat kejadian, posisi kedua korban berjauhan. Salah satunya, Hasanuddin, sempat terlihat tangannya keluar dari air.
"Posisi korban yang paling dekat dengan saya waktu itu adalah Saparuddin, sementara Hasanuddin sudah agak jauh, yang terlihat tinggal tangannya," ungkapnya.
Ukkeng juga mengungkapkan, selain kedua korban yang hanyut, ada tiga pria lainnya yang lebih dulu diselamatkan. Warga menolong tiga pria tersebut, yang lemas di sisi sungai.
"Tadi ada tiga orang yang bisa diselamatkan. Kondisinya sangat pucat, mungkin karena kelelahan terbawa arus sungai," tandasnya.
Berdasarkan keterangan salah satu warga yang selamat, Ulli, para korban diketahui melompat ke sungai lantaran takut ditangkap polisi, yang melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Desa Botto, Kecamatan Campalagian. Para korban diduga kelelahan saat mencoba menyeberangi sungai dengan arus deras selebar 120 meter.
"Tadi kita melompat ke sungai karena takut ditangkap polisi yang melakukan penggerebekan di arena judi sabung ayam. Saat kejadian, posisi kami agak berjauhan," jelas warga yang berhasil selamat Ulli.
Berbekal alat seadanya, warga menyisir aliran Sungai Mapilli untuk menemukan kedua korban hilang, tapi belum membuahkan hasil.
"Tadi kita sudah melakukan pencarian, ada yang menyisir di sungai dan di darat, hingga sekitar 1,5 kilometer dari lokasi korban terlihat tenggelam, namun keduanya belum ditemukan," ungkap warga lainnya Pakci.
Sementara itu, Kepala Desa Segerang Andi Ahmad mengaku telah meminta bantuan Basarnas Sulawesi Barat untuk mencari para korban. Menurutnya, tim Basarnas dari Mamuju sedang menuju ke lokasi kejadian.
"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak Basarnas. Insyaallah malam ini mereka berangkat dari Mamuju untuk membantu kita melakukan pencairan. Semoga para korban bisa segera ditemukan," pungkasnya.
(maa/maa)