Selokan Mataram Ambrol, Ribuan Hektar Sawah Terancam

Selokan Mataram Ambrol, Ribuan Hektar Sawah Terancam

- detikNews
Selasa, 20 Des 2005 21:51 WIB
Yogyakarta - Dinding talud Selokan Mataram di Dusun Kradenan Desa Maguwaharjo Kecamatan Depok Kabupaten Sleman ambrol. Akibatnya sekitar 4.850 hektar sawah di wilayah Sleman bagian timur terancam kekeringan karena tidak ada suplai air irigasi. Saat ini, Bupati Sleman Ibnu Subiyanto telah meminta petugas Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam (P3BA) Sleman untuk melakukan perbaikan agar areal sawah di tiga kecamatan yakni Depok, Kalasan dan Prambanan tetap teraliri."Kami telah meminta Dinas Pengairan segera melakukan perbaikan. Karena menyangkut kepentingan pengairan areal sawah yang luas, perbaikannya tidak harus menunggu tender. Ini kan musibah," kata Ibnu Subiyanto kepada wartawan, Selasa (20/12/2005). Menurut Ibnu, untuk melakukan perbaikan dinding talud diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 20 juta. Biaya untuk memperbaiki akan diambilkan dari dana cadangan (standby cost) yang disiapkan Pemkab Sleman."Ini harus cepat diatasi. Hanya saja ketika akan dilakukan perbaikan terkendala cuaca karena hujan turun terus-menerus, sehingga kami tidak bisa memprediksi kapan akan selesai," katanya. Ibnu mengatakan jebolnya dinding talud Selokan Mataram pada hari Minggu (18/12/2005) lalu diakibatkan gerusan air hujan deras yang turun di Sleman dan sekitarnya selama seminggu terakhir ini. Sedang debit air dari Sungai Progo yang merupakan induk Selokan Mataram saat ini sangat tinggi. "Saat ini kami juga menemukan ada lebih dari 20 titik tanda-tanda kerusakan yang harus segera diperbaiki. Kalau tidak segera diatasi, kami khawatirkan kejadian serupa bakal terulang lagi," katanya. Sementera itu Kepala Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam (P3BA) Sleman Mustofa mengatakan jebolnya talud juga diakibatkan karena tanah di sekitar talud tidak kuat menahan volume air selokan yang cukup besar. Kerusakan yang terjadi itu meliputi sisi utara sepanjang 15 meter dan sisi selatan sembilan meter. Sebagian badan jalan yang ada di pinggir selokan juga ikut runtuh."Volume air yang besar diselokan mengakibatkan terjadi pengikisan tanah di bawah dasar selokan, yang dominan pasir, sehingga terdapat lubang atau retakan di dasar selokan. Air yang mengalir masuk ke bawah lewat lubang, serta menghanyutkan tanah urug di bawahnya," katanya. (ddn/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads