Konser Virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo menuai berbagai respons dari berbagai pihak. Sebab, dalam konser tersebut terjadi drama 'prank' terkait pemenang lelang motor listrik milik Presiden Joko Widodo. Selain itu ada pula yang membandingkan dengan konser virtual lain karena berhasil mengumpulkan donasi lebih tinggi.
Menanggapi hal ini, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat ikut bersuara. Menurutnya, konser amal merupakan kerja kemanusiaan yang bertujuan membantu sesama. Menyelenggarakan kerja kemanusiaan tentu tidak mudah, apalagi dikerjakan di masa pandemi COVID-19.
"Konser amal Bimbo bukanlah yang pertama kali diselenggarakan di masa pandemi ini. Sebelumnya sudah ada Konser Didi Kempot, yang mampu menggalang donasi Rp 7 miliar lebih. Wajar jika orang kemudian membandingkannya, suatu hal yang tentu sudah dipertimbangkan oleh panitia," ujar Irwan dalam keterangan tertulis, Minggu (24/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irwan mengatakan kerja kemanusiaan bukanlah suatu kompetisi, dalam hal seberapa besar jumlah donasi yang diperoleh. Kerja kemanusiaan adalah upaya melaksanakan kewajiban untuk peduli dan berbagi kepada sesama. Ukuran keberhasilannya adalah niat baik dan keikhlasan hati untuk berbagi.
"Oleh karena itu, membandingkan sebuah konser amal untuk kemanusiaan yang satu dengan yang lain tidaklah relevan. Bagi saya, setiap kerja kemanusiaan layak disyukuri, diapresiasi dan dihormati," ungkapnya.
Lelang sepeda motor Presiden Joko Widodo dalam Konser Amal Bimbo, kata Irwan, juga merupakan sebuah upaya yang baik karena melibatkan banyak pihak, termasuk pengusaha dan masyarakat luas untuk ikut serta secara terbuka.
"Ketika pemenang lelang, M. Nuh, sebagai penawar tertinggi ternyata tidak memiliki uang, menurut saya juga sebuah berkah. Sebab, ketika M. Nuh diperiksa polisi, ternyata ia menyangka proses lelang tersebut adalah suatu cara memenangkan hadiah," ungkapnya.
"Saya sungguh mengapresiasi kerja polisi yang memeriksa M. Nuh dengan hati nurani dan kemudian melepaskannya oleh karena tidak menemukan indikasi kesengajaan dan niat jahat," jelasnya.
Dia menuturkan lelang motor listrik yang diwarnai peristiwa M. Nuh tersebut memang bisa dengan mudah dianggap sebagai sebuah aib atau preseden buruk. Tapi, itu juga salah satu bentuk campur tangan Tuhan dalam kerja kemanusiaan.
"Berkat kehadiran M. Nuh, lelang sepeda motor Presiden Joko Widodo dapat mencapai harga Rp 2,55 miliar. Tanpa kehadiran M.Nuh, lelang tersebut tidak akan ramai, bahkan saya yang ikut menawar pada malam itu, tidak kebagian saluran telepon," ungkapnya.
"Kita bersyukur karena sepeda motor tersebut dimenangkan penawar tertinggi kedua, yaitu keluarga pengusaha Hary Tanoesoedibjo dan M. Nuh juga mendapat bantuan sosial dari pemerintah. Jadi setiap kerja kemanusiaan, sejauh pengalaman saya, harus disyukuri, diapresiasi dan dihormati," pungkasnya.
Sebagai informasi, Konser Amal secara virtual bertajuk: Berbagi Kasih Bersama Bimbo 'Bersatu Melawan Corona' pada Minggu (17/5/2020) tersebut ditayangkan di beberapa jaringan televisi nasional dan dihelat Generasi Lintas Budaya bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Majelis permusyawaratan Rakyat (MPR RI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah berlangsung dengan baik dan lancar.
Selain penampilan Bimbo, Ketua MPR dan sejumlah artis nasional, konser virtual tersebut juga menampilkan lelang sepeda motor listrik yang ditandatangani Presiden Joko Widodo. Serta berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp 4 miliar.
(akn/ega)