Salah satu tradisi bangsa Indonesia pada Ramadhan ini adalah halal bi halal. Apa makna dari halal bi halal? Melalui detik Kultum hari ini, Prof. Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa halal bi halal berasal dari bahasa Arab yaitu halal. Halal berarti melepaskan. Dan lawan katanya adalah haram yang berarti tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Halal bi halal dari bahasa Arab tapi tidak diketahui maknanya oleh orang Arab. Jadi benar-benar made in Indonesia," kata Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
Halal bi Halal kini menjadi istilah lain dari silaturahmi. Walaupun saat ini Lebaran dijalani umat muslim di Indonesia di tengah pandemi Corona, bukan berarti silaturahmi tidak bisa dilakukan. Kenapa harus tetap silaturahmi?
Silaturahmi penting dilakukan karena manusia harus membersihkan dirinya dari dosa horizontal atau dosa antara sesama manusia. "Amalan-amalan kita di Ramadhan ini tidak sampai ke langit, selama silaturahmi kita belum terselesaikan dengan baik," ujar Prof. Nasaruddin Umar.
"Tidak ada artinya (amalan-amalan selama Ramadhan-red), jika kita masih punya kendala horisontal, dengan sesama kita, terutama pada kedua orangtua," tambahnya.
Oleh karena itu pada akhir Ramadhan ini, Prof. Nasaruddin Umar menyerukan pada kita semua memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, khususnya dengan orangtua. Mintalah maaf pada kedua orangtua. Dan jika orangtua sudah tiada, doakan mereka.
"Kematian tidak boleh menjadi penghalang untuk silaturahmi," ucapnya.
Saksikan selengkapnya detik Kultum Prof. Nasaruddin Umar: Makna Halal bi Halal hanya di detikcom.