Namun Arfah Aksa (36), seorang warga BTN Hamsi, Jl Perintis Kemerdekaan,Tamalanrea, Makassar, justru sempat tak sadar rumahnya kebanjiran. Saat bangun, genangan air sudah membasahi perabotan rumahnya.
"Kronologisnya hujan dari malam. Pukul 05.30 Wita mau bangun solat eh ternyata air sudah segitu," ujar Arfah kepada detikcom, Jumat (22/5/2020).
Arfah mengatakan, hujan lebat sepanjang malam membuat ia dan keluarga tertidur nyenyak dan tak sempat sahur. Ia lantas terkejut karena saat bangun, kasurnya sudah basah.
"Ketinggian air semata kaki kalau di dalam rumah. Tapi di luar setinggi betis orang tua (orang dewasa)," katanya.
Arfah menjelaskan, kondisi drainase di area perumahannya terbilang buruk sehingga air dengan mudah tergenang alias banjir.
"Drainase di RT situ dari dulu mi bermasalah jadi hujan dikit pasti tergenang," katanya.
Menurut Arfah, air di rumahnya sudah surut saat pagi hari. Namun ia harus bekerja keras membersihkan rumah dan perabotan yang basah dan kotor akibat genangan banjir.
![]() |
"Sekarang surut mi lagi. Tapi kursi dan satu spring bed yang kebetulan di lantai itu basah," katanya.
Diketahui, sejumlah wilayah di Makassar, seperti di area Tamalanrea, Biringkanaya, dan Rappocini, tergenang banjir akibat hujan semalaman.
Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan utama, seperti Jl AP Pettarani dan Jl Urip Sumoharjo disebut sempat tergenang banjir. Namun saat dipantau detikcom sekitar pukul 09.00 Wita pagi tadi, air sudah surut.
(dwia/dwia)