Hujan Semalaman, Samarinda Alami Banjir Terparah di Tahun 2020!

Hujan Semalaman, Samarinda Alami Banjir Terparah di Tahun 2020!

Suriyatman - detikNews
Jumat, 22 Mei 2020 16:09 WIB
Samarinda Disebut Alami Banjir Terbesar di Tahun 2020 akibat Hujan Semalaman
Foto: Suriyatman/detikcom
Samarinda - Kota Samarinda, Kalimantan Timur, diguyur hujan sejak dini hari tadi. Akibat hujan tersebut, Samarinda disebut mengalami banjir terbesar sepanjang 2020.

Hujan terjadi sejak Jumat (22/5) pukul 00.30 Wita hingga pukul 09.30 Wita. Sejumlah kawasan di kota Samarinda mengalami banjir bahkan genangan air membuat Jalan poros Samarinda - Bontang lumpuh sejak pukul 08.00 WITa.

Ketinggian air mencapai 80 - 100 sentimeter membuat arus lalu lintas macet hingga 5 Km. Sebagian kendaraan terlihat memutar untuk mencari jalan alternatif.

Kapolsekta Sungai Pinang Kompol Ramadhanil mengatakan banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Samarinda.

"Ini Banjir terbesar di tahun 2020 karena selain luas wilayah yang tergenang air cukup banyak ketinggian air juga jauh dari biasanya," kata Kompol Ramadhani yang ikut mengantur lalu lintas di lokasi banjir Jumat (22/05/2020) siang.

Berdasarkan pantauan anggota, lanjut Ramadhani, sejumlah kawasan di wilayah Sungai Pinang yang terendam banjir adalah perumahan Sentosa, Jalan Gerilya, Jalan Daman Huri, Jalan Sukor Rejo, Jalan Lempake Jaya, Jalan Gunung Kapur dan Jalan Panjaitan.

" Genangan air juga menyerang kawasan di perbatasan Samarinda dengan Kutai Kartanegara yakni di Jalan poros Tanah Datar, bahkan akibat arus yang sangat deras sebuah mobil terseret ke parit," kata Ramadhani.

Mengenai penyebab banjir Ramadhani mengatakan bahwa selain intensitas hujan yang cukup tinggi saluran drainase yang mengalami kebuntuan dan pasang air sungai Mahakam membuat air kemudian menggenang dan tidak bisa mengalir ke laut.

Samarinda Disebut Alami Banjir Terbesar di Tahun 2020 akibat Hujan SemalamanSamarinda Disebut Alami Banjir Terbesar di Tahun 2020 akibat Hujan Semalaman Foto: Suriyatman/detikcom


Sementara itu Uje warga jalan DI Panjaitan mengaku genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 06.30 WITA dengan ketinggian 60 cm di dalam rumah.

"Air terus naik dan hingga Jumat siang belum surut, padahal biasanya jika selesai hujan air juga ikut turun," kata Uje.

Ini bisa dikatakan banjir terparah di tahun 2020, bahkan genangan air bertahan cukup lama.

Menghadapi banjir adalah hal yang biasa bagi pemilik bengkel motor di Jalan DI Panjaitan ini, bahkan sejak tahun 1997 bedanya saat itu air masuk ke dalam rumah jika saat musim hujan saja, tapi saat ini hampir setiap datang hujan rumah warga kebanjiran.

"Saya sudah dua kali menaikkan lantai rumah setinggi setengah meter pada tahun 2000 dan 2010. Tapi tetap kebanjiran juga, apalagi saat ini badan jalan yang ada sudah naik hingga 1 meter," katanya.

Ia berharap Pemkot Samarinda dapat mengatasi banjir di Samarinda. ''Kalau bangun jalan pemerintah seharusnya memprioritaskan sarana lainnya seperti saluran pembuangan air yang bagus dan lancar," jelasnya.

Sementara itu, data yang diperoleh dari Bagian Kedarutatan dan Bencana BPBD Samarinda menyebutkan kawasan yang dilanda banjir di Samarinda tidak hanya di kecamatan Sungai Pinang namun juta terjadi di wilayah Samarinda Utara, Samarinda Ulu, Sungai Kunjang dan Palaran. (tor/tor)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads