Tim terpadu terdiri dari Ketua MUI Gowa, Kepala Kantor Kemenag Kab Gowa, Wakapolres Gowa, Kasdim 1409 Gowa, Kasat Pol PP Kab. Gowa, serta Kapolsek Bontomarannu menemui pimpinan jemaah An Nadzir Ustaz Samiruddin Panemmui di masjid An Nadzir, Kel. Romang Lompoa, Kec. Bontomarannu, (22/05/2020).
"Kami berharap agar pihak jemaah An Nadzir dapat memahami situasi dan kondisi yang terjadi, serta mengikuti apa yang menjadi himbauan pemerintah Kab Gowa sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus Corona," ujar Wakapolres Gowa Kompol Muh Fajri dalam keterangannya pada wartawan.
Terkait imbauan tim terpadu penanganan COVID-19 Kab. Gowa untuk salat Idul Fitri di rumah, belum ada tanggapan resmi dari pimpinan jemaah An Nadzir. Ustaz Samiruddin saat ini belum dapat dihubungi.
Sebelumnya diberitakan, ratusan jemaah An Nadzir akan menggelar salat Idul Fitri berjamaah di masjidnya, pada Sabtu besok pagi (23/5), sesuai hasil kesepakatan pimpinan dan Tim 7 uang yang bertugas memantau pergerakan bulan dan mengukur air pasang tertinggi di sejumlah lokasi di Sulsel dan Sultra.
Jemaah An Nadzir identik dengan pakaian sorban hitam, serta rambut panjang berwarna pirang bagi kaum prianya, sedangkan jemaah perempuannya berjilbab besar disertai cadar penutup wajah.
Mereka membangun perkampungan mandiri di sekitar Danau Mawang, wilayah Romang Lompoa, Kec. Bontomarannu sejak awal tahun 2000-an. Ajaran kelompok ini dibawa ke Sulsel sekitar tahun 1998 oleh KH Syamsuri Majid, ulama dari Dumai, Kepulauan Riau.
(mna/tor)