Keracunan Massal di Lombok Diduga Akibat Soto, Sampel Akan Dibawa ke BPOM

Keracunan Massal di Lombok Diduga Akibat Soto, Sampel Akan Dibawa ke BPOM

Faruk Nickyrawi - detikNews
Kamis, 21 Mei 2020 21:10 WIB
Sejumlah siswa sekolah dasar 01 mengamati petugas Badan Pengawasan obat dan Makanan (BPOM) yang mengambil sample jajanan Kantin sekolah di SD 01 Klender, Jakarta, Selasa (15/3/2016). Pengambilan sample jajanan dan makanan kantin tersebut untuk melihat kondisi kesehatan makanan di kantin sekolah dan mengkampanyekan makanan yang sehat. Grandyos Zafna/detikcom
Ilustrasi (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini telah menaikkan status terhadap kasus keracunan massal yang mengakibatkan satu orang anak di bawah umur meninggal dunia dari penyelidikan ke penyidikan. Polisi menyebut keracunan itu disebabkan oleh makanan jenis soto yang dikonsumsi oleh warga.

"Ada orang punya lahan sawah, dia panen lalu cari buruh tani. Dibayar lah buruh tani ini, lalu dikasih juga untuk buka puasa berupa soto. Soto ini dimasak oleh istri pemilik lahan," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP Daniel Pantogi saat dihubungi detikcom, Kamis (21/5/2020).

Daniel mengatakan, buruh tani yang disewakan untuk bekerja itu tidak sempat untuk memasak sehingga dimasakkan oleh pemilik lahan. Masakan tersebut dibagikan kepada para pekerja sebanyak 15 bungkus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang makan lebih 20 orang. Karena di puskesmas sudah ada. Jumlah pastinya sedang kita tracing dengan Dinas Kesehatan karena ada juga yang tak datang ke puskesmas, mungkin karena keracunan tidak terlalu parah. Jadi dibagikan makanan ini saat Senin (18/5) lalu," jelasnya.

Lebih jauh Daniel menjelaskan, korban anak yang meninggal tersebut awalnya mengalami mual dan muntah lalu dilarikan ke puskesmas. Kemudian, kata dia, dari puskesmas dikasih obat lalu rawat jalan.

Keesoknya harinya, tepatnya Selasa (19/5) malam, korban alami kejang-kejang, kemudian dibawa ke puskesmas lagi dan langsung dirujuk ke RSUD Selong. "Jam 4 subuh dinyatakan meninggal, penyebab kematian sedang kita cari. Cuma keterangan dari yang memasak soto itu, dia ada menggunakan bumbu yang sudah 20 hari, kemungkinan kedaluarsa. Akan kita bawa ke Balai POM, kemungkinan besok," ungkapnya.

Dalam kasus ini, polisi belum menetapkan tersangka. Hanya saja pemilik lahan dan isterinya kini masih berstatus sebagai terperiksa.

"Belum ada tersangka, status terperiksa. Cuma ini statusnya sudah dijadikan kejadian luar biasa karena korban banyak dan ada yang meninggal. Kita sudah penyidikan, cuma sementara kita cari penyebab kematian. Baru kita periksa saksi," ujarnya.

"Kalau penyebab kematian ini tidak sengaja disebabkan bumbu soto itu, berarti nanti kita kenakan Pasal 359 juncto 360 KUHP," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads