Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini telah menaikkan status terhadap kasus keracunan massal yang mengakibatkan satu orang anak di bawah umur meninggal dunia dari penyelidikan ke penyidikan. Polisi menyebut keracunan itu disebabkan oleh makanan jenis soto yang dikonsumsi oleh warga.
"Ada orang punya lahan sawah, dia panen lalu cari buruh tani. Dibayar lah buruh tani ini, lalu dikasih juga untuk buka puasa berupa soto. Soto ini dimasak oleh istri pemilik lahan," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP Daniel Pantogi saat dihubungi detikcom, Kamis (21/5/2020).
Daniel mengatakan, buruh tani yang disewakan untuk bekerja itu tidak sempat untuk memasak sehingga dimasakkan oleh pemilik lahan. Masakan tersebut dibagikan kepada para pekerja sebanyak 15 bungkus.
"Tapi yang makan lebih 20 orang. Karena di puskesmas sudah ada. Jumlah pastinya sedang kita tracing dengan Dinas Kesehatan karena ada juga yang tak datang ke puskesmas, mungkin karena keracunan tidak terlalu parah. Jadi dibagikan makanan ini saat Senin (18/5) lalu," jelasnya.