Kapolres Sibolga, AKBP Triyadi membenarkan penemuan dua korban awak KM Gemilang 717 GT-02 tersebut. "Hasil interogasi dari Usman Harahap selaku tekong, bahwa saat kejadian mesin kapal mengalami kerusakan lantaran diterjang badai," ujar AKBP Triyadi.
Saat kejadian, Usman berusaha mengarahkan kapal ke arah pinggiran Pulau Mursala, di balik air terjun yang jarang dikunjungi kapal, karena angin dan ombak begitu besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, belum sampai di pinggir pulau, Fami melompat langsung digulung ombak. Sedangkan Usman tetap bertahan di kapal hingga ia berhasil mendarat. Kapalnya pun hancur," tuturnya.
Sementara Kasubbag Humas, Iptu R Sormin, mengatakan tim SAR gabungan mengalami kesulitan melakukan pencarian karena kawasan itu jarang dilalui kapal.
"Saat ini, korban meninggal sudah berada di RSUD dr FL Tobing Sibolga untuk dilakukan visut et repertun (VeR)," terang Sormin.
![]() |
Sebelumnya, kabar hilangnya KM Gemilang 717 GT-02, jenis kapal jaring apung ini dilaporkan Kades Pasar Tarandam, Barus, kepada Posmat Barus dan kemudian diteruskan ke Polairud, Bakamla, dan Basarnas.
Kapal dilaporkan hilang kontak sejak, Minggu (17/5) sekira pukul 17.00 WIB, setelah keberangkatan melaut dari Kualo Pasar Tarandam, dua hari sebelumnya, yakni Jumat (15/5) menuju perairan Pulau Mursala. Pemilik kapal, Rahmansyah Tanjung, juga sebelumnya telah berusaha menghubungi awak kapal dan juga para nelayan yang melaut di sekitar Pulau Mursala, namun tidak berhasil.
(jbr/jbr)