Tips Silaturahmi Saat Pandemi Sesuai Protokol Kesehatan Cegah COVID-19

Tips Silaturahmi Saat Pandemi Sesuai Protokol Kesehatan Cegah COVID-19

Rosmha Widiyani - detikNews
Kamis, 21 Mei 2020 06:26 WIB
muslim asian people forgiving on eid mubarak tradition. apologizing each other isolated over white
Foto: iStock/Tips Silaturahmi Saat Pandemi Sesuai Protokol Kesehatan Cegah COVID-19
Jakarta -

Puasa Ramadhan 2020 sebentar lagi berakhir dengan bergantinya bulan menjadi Syawal. Bulan Syawal diawali hari yang ditunggu dan disambut seluruh muslim yaitu Idul Fitri 1441 H atau Lebaran 2020.

"Inti Hari Lebaran adalah menjalin silaturahmi. Namun banyak yang menerjemahkan silaturahmi dengan bertamu, ketemu, kumpul-kumpul atau makan-makan. Padahal silaturahim nggak hanya itu. Kegiatan yang telah disebutkan adalah serba-serbi saat puasa Ramadhan," ujar Ustadz Hanan Attaki pada siaran kultum Cara Silaturahmi Sesuai Hadits Nabi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustaz Hanan mengutip hadist terkait silaturahmi yang diceritakan Uqbah bin Amir,

ADVERTISEMENT

ءِلْ Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ω‚ΩŽΨ·ΩŽΨΉΩŽΩƒΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨΉΩ’Ψ·Ω Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ψ­ΩŽΨ±ΩŽΩ…ΩŽΩƒΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨΉΩ’Ψ±ΩΨΆΩ’ ΨΉΩŽΩ…ΩŽΩ‘Ω†Ω’ ΨΈΩŽΩ„ΩŽΩ…ΩŽΩƒΩŽ

Artinya: "Sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu." (HR Ahmad).

Menurut Ustaz Hanan, hadist tersebut juga menggambarkan silaturahmi yang ideal dalam Islam. Silaturahmi ternyata tidak perlu terbebani pertemuan fisik yang menjadi anggapan umum masyarakat terkait silaturahmi.

Berikut tips dan tata cara silaturahmi saat Idul Fitri 1441 H selama pandemi corona:

1. Silaturahmi adalah dengan orang yang tidak menyenangkan

Ustaz Hanan menjelaskan, silaturahmi dilakukan dengan orang yang dianggap tidak menyenangkan karena berbagai hal. Jika bersama dengan orang-orang terdekat maka kegiatan tersebut bukan silaturahmi.

"Disebut silaturahmi jika ada yang bisa disambung. Artinya ada yang diputuskan. Kalau ketemu dengan orang yang nyaman jadinya menjaga, sementara perintah silaturahmi adalah menyambung," kata Ustaz Hanan.

2. Silaturahmi bisa dilakukan selama pandemi corona

Hadist tidak menetapkan cara tertentu untuk menjalin silaturahmi. Artinya, berbagai cara bisa dilakukan untuk menyambung hubungan yang terputus. Pandemi corona tak menghalangi silaturahmi yang tetap terjalin pada Idul Fitri 1441 H.

"Jika silaturahmi cuma bertamu maka nggak bisa karena ada zona merah dan PSBB. Tapi makna hadist adalah banyak cara misal bisa dengan memberi hadiah, mengirim pulsa, uang jajan, THR atau barang sehingga bisa tetap silaturahmi," kata Ustaz Hanan.

3. Silaturahmi berlaku dalam keluarga, bukan untuk mantan

Ustaz Hanan mengingatkan, silaturahmi berlaku untuk keluarga yang selama ini hubungannya kurang baik. Mantan tidak masuk dalam kriteria silaturahmi meski hubungannya sama-sama tidak baik.

"Silaturahmi cari dulu di antara keluarga besar yang selama ini renggang, berjarak, atau diem-dieman. Jika telpon direject atau bahkan diblock karena masalah waris, anak, atau beda pendapat. Cari yang renggang," kata Ustaz Hanan.

4. Peringatan bagi yang memutus silaturahmi

Allah SWT menjanjikan surga bagi siapa saja yang menyambung silaturahmi. Sebaliknya, Allah SWT memberi peringatan bagi siapa saja yang memutuskan tali silaturahmi.

"Sambungkanlah orang yang memutuskanmu. Nanti Allah SWT yang akan menyambungkannya dan mendekatkannya di surga," kata Ustaz Hanan.

Simak juga video 'Menyambung Silaturahmi Saat Pandemi oleh Ustaz Hanan Attaki':

(row/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads