Polri Ungkap Kronologi Perdagangan WNI ABK Korban Perbudakan di Kapal China

Polri Ungkap Kronologi Perdagangan WNI ABK Korban Perbudakan di Kapal China

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 19:55 WIB
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Ferdy Sambo
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Ferdy Sambo (dok. Istimewa)
Jakarta -

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membeberkan kronologi perdagangan warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Long Xing 629. Perekrutan para ABK terjadi di rentang waktu Desember 2018 hingga Februari 2019.

"Dari hasil penyidikan yang kami lakukan, ada 22 ABK sebenarnya yang diberangkatkan di Kapal Long Xing 629. Dari 22 ini, 14 sudah kembali, 4 meninggal dunia, 4 lagi masih hidup. Tapi dua masih berlayar berlayar di Long Xing 630 dan dua lagi sudah kembali ke daerah asal tanpa diketahui. Kami berkoordinasi dengan LPSK untuk mencoba mencari yang bersangkutan," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Ferdy Sambo.

Hal itu dijelaskan Ferdy dalam kegiatan konferensi pers kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) WNI ABK Long Xing 629 di Gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2020). Dalam kasus ini, penyidik telah menahan tiga tersangka dari tiga perusahaan perekrut ABK Long Xing 629.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari tersangka W, dari PT APJ, merekrut 8 ABK. Dari 8 ABK ini 5 kembali, 1 meninggal dunia dan 2 masih berlayar," ujar Ferdy.

Perusahaan kedua adalah tersangka J dari PT SMG, yang merekrut 6 ABK. Dari 6 orang, diketahui 1 sudah kembali ke Indonesia, namun belum diketahui keberadaannya oleh polisi.

ADVERTISEMENT

"Kemudian dari PT LPB, tersangka F itu ada memberangkatkan 5 ABK, yang kemudian satu meninggal dunia," ucap Ferdy.

Sementara perekrut 3 ABK sisanya, yang dua di antaranya meninggal dunia dan jasadnya dilarung ke laut, belum diketahui identitasnya oleh Bareskrim. Usai proses perekrutan, lanjut Ferdy, para korban diterbangkan dari Jakarta menuju Busan, Korea Selatan (Korsel), pada 13 dan 14 Februari 2019 untuk bekerja di Kapal Long Xing 629.

"(Sebanyak) 22 ABK ini kemudian berangkat berlayar 15 Februari. Dalam pelayaran tersebut, Maret 2019, dua ABK atas nama Edo dan Idris dipindahkan ke Kapal Long Xing 630 karena kapal membutuhkan penambahan ABK," jelas Ferdy.

Setelah berlayar berbulan-bulan, pada 22 Desember 2019, ABK bernama Sepri meninggal dunia diduga karena sakit di atas Kapal Long Xing 629. Jasadnya kemudian dilarung ke laut.

"Dari 20 ini, ada 4 yang sakit, kemudian dipindahkanlah 3 ABK lagi ini ke Kapal Long Xing 802. 3 ABK yang sakit ini, satu meninggal dunia lagi di 27 Desember 2019, 2 masih ada di Long Xing," terang Ferdy.

Jasad ABK tersebut juga diduga dilarung seperti jasad Sepri. Kemudian dua orang ABK yang sakit akhirnya dilabuhkan ke Samoa, untuk dikembalikan ke Indonesia.

"Dua orang ini masih kami cari keberadaannya," sebut Ferdy.

Seiring berjalannya waktu, 16 ABK yang tersisa di Kapal Long Xing 629 meminta kembali ke Tanah Air karena keberatan dengan perlakuan atasannya di kapal. Belasan ABK itu akhirnya dipindahkan dari Kapal Long Xing ke Kapal Tian Yu 8.

"Karena tidak ada izin untuk kembali, Kapal Long Xing 629 memindahkan 16 ABK ke Kapal Tian Yu 8 untuk dikembalikan ke Indonesia pada 27 Maret 2020. Dalam perjalanan 16 ABK, kemudian meninggal dunia satu di perjalanan tanggal 2 April. Itu yang ramai di medsos (viral jasad WNI ABK dilarung)," tutur Ferdy.

Kapal itu kemudian melabuhkan 15 ABK sisanya di Busan. Belasan ABK menjalani karantina sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). Namun dalam proses karantina, satu ABK atas nama Effendi meninggal dunia.

"(Sebanyak) 14 ABK lainnya berhasil pulang dalam keadaan selamat ke Indonesia," tutup Ferdy.

Halaman 2 dari 3
(aud/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads