Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira, mempertanyakan soal skenario tahun ajaran baru di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Nadiem menyebut perihal tahun ajaran baru itu harus menunggu keputusan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Pertanyaan itu dilontarkan Andreas dalam rapat dengan Nadiem yang disiarkan langsung di YouTube DPR, Rabu (20/5/2020). Dia awalnya menyinggung kegiatan sekolah di negara lain yang terkena dampak Corona.
"Kita sebentar lagi secara reguler seharusnya mulai masuk di dalam tahun ajaran yang baru, ya, Juli, Agustus. Tapi dengan situasi yang ini sekarang saya kira posisi kita masih dalam posisi yang belum pasti, tadi teman-teman juga sampaikan," kata Andreas dalam rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga kita tahu di negara-negara yang lain, terakhir kalau tidak salah Prancis yang sudah melakukan tahun ajaran baru, katanya, banyak terkena siswa-siswanya, terkena virus COVID-19," imbuhnya.
![]() |
Baru kemudian Andreas meminta Nadiem mempertanyakan skenarionya. Menurut anggota Fraksi PDIP itu, Kemendikbud harus membuat dua skenario.
Skenario pertama, tahun ajaran baru tetap dibuka sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Kedua, skenario jika kondisi pandemi Corona di Tanah Air belum juga usai sampai paling lama Juli.
"Oleh karena itu, pertama pertanyaan kami, apakah atau mungkin sudah Kemdikbud merencanakan untuk tahun ajaran yang baru ini? Nah, saran kami idealnya atau baiknya Kemdikbud membuat skenario, skenario tentang tahun ajaran," sebut Andreas.
"Yang pertama mungkin kita tetap dengan tahun ajaran yang reguler, yaitu Juli, Agustus kita mulai, dan yang kedua kita perlu membuat skenario lain kalau seandainya situasi ini katakanlah sampai bulan Juni, Juli belum banyak berubah," lanjut dia.
Nadiem pun merespons apa yang disampaikan Andreas. Menurutnya, mengenai tahun ajaran baru itu harus dikoordinasikan dengan Gugus Tugas.
"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Ya, kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya itu, bagaimana kita penanganannya dalam skenario apa pun, itu terus menjadi suatu diskusi dengan pakar-pakar, dan tentunya keputusan itu masih di dalam Gugus Tugas, bukan di Kemendikbud. Jadi kami harus... kami yang akan mengeksekusi dan mengoordinasikan," papar Nadiem.
"Tapi keputusan kapan, dengan format apa, dan seperti apa, karena ini adalah faktor kesehatan, bukan pendidikan, itu masih di Gugus Tugas," imbuhnya.
Tapi yang jelas, sebut Nadiem, Kemendikbud belum menentukan kapan tahun ajaran baru akan dimulai. Dia menegaskan, apabila ada informasi yang menyebut tahun ajaran baru akan dimulai akhir tahun, dipastikan tidak benar alias hoax.
"Tapi juga kalau ada rumor-rumor, hoax-hoax mengenai waktunya akan dilanjutkan sampai akhir tahun, apa akan menunggu tahun berikutnya dan lain-lain, itu tidak benar. Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang bukan keputusannya di kami. Jadi mohon stakeholder, media yang menyebut itu, itu tidak benar," tegasnya.